Bisnis.com, JAKARTA–Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan hingga akhir tahun penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun ini hanya 65%.
Penyerapan APBD Ibu kota menembus angka Rp 72,9 triliun, sedangkan pada tahun sebelumnya hanya Rp 41 triliun.
Hingga bulan kesepuluh, penyerapan APBD DKI masih di bawah 30%.
“Penyerapan anggaran payah, penyerapan anggaran paling mentok 65%. Ini [penyerapan APBD] gak apa-apa,” katanya di Balai Kota, Jakarta, Senin (13/10/2014).
Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, penyebab buntunya penyerapan APBD DKI karena Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa yang baru dibentuk pada Maret lalu masih bermasalah.
Selain itu, penghasilan dari pajak turut mempengaruhi besaran penyerapan.
“Pemasukan kita juga bisa juga gak sesuai karena dari pajak. Penghasilannya dari pajak tidak mengikuti yang perhitungan kita dia lebih konservatif,” katanya.
Ahok menuturkan hal ini tidak akan mempengaruhi program DKI kedepannya, terlebih Pemprov sedang melakukan penghematan anggaran sehingga tidak ada uang yang terbuang.
Pemprov DKI akan berpacu mengejar ketertinggalan penyerapan anggaran pada tahun depan.
“Gak pengaruh juga. Kan kita ada penghematan juga, kita potong-potong. Daripada boros-boros gak karuan, lebih baik gak usah dipakai. Tahun depan kita bakal kebut lagi,” tutur Ahok.
Ahok: Serapan APBD DKI Mentok di Angka 65%
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan hingga akhir tahun penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun ini hanya 65%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
1 hari yang lalu
Ridwan Kamil Klaim Punya Survei Internal, Lampaui Pramono-Doel?
1 hari yang lalu
Ridwan Kamil Optimistis Menang di Pilkada Jakarta
1 hari yang lalu