Bisnis.com, BOGOR - Ketua PHRI Kota Bogor Adhy Satrianto mengatakan hotel bujet atau hotel dengan tarif murah saat ini telah mendominasi dibandingkan dengan hotel berbintang 3, 4 dan 5.
Dia menuturkan jumlah hotel di Kota Bogor sudah mendekati titik jenuh menyusul supply dan demand antara jumlah hotel dan okupansi tidak sebanding.
Pihaknya meminta ke depan pemerintah setempat tidak memberikan perizinan pembangunan hotel baru yang dapat menyebabkan ancaman meredupnya bisnis hotel di kawasan Kota Hujan itu.
“Setiap tahunnya jumlah hotel di Bogor bertambah 10. Sekarang jumlahnya ada sekitar 70. Ke depan, jumlah tersebut saya kira tidak usah ditambah lagi, karena okupansinya juga tidak sepadan,” paparnya pada Bisnis, Selasa (28/10/2014).
Menurutnya, tingkat hunian hotel di Kota Bogor masih di atas rerata atau mencapai sekitar 76%. Pihaknya menghawatirkan apabila hotel terus bertambah maka akan berdampak pada tingkat keisian hotel di kota itu.
“Sekarang bisnis hotel baik di Bogor Kota maupun Kabupaten sudah tidak bagus lagi seperti lima tahun ke belakang. Ini yang harus menjadi perhatian semua pihak agar ke depan perhotelan di Bogor masih berjalan dengan baik,” ujarnya.