Bisnis.com, DEPOK- Kalangan pelaku industri kreatif meminta Presiden Joko Widodo serius memperhatikan sektor ekonomi kreatif menyusul dihapuskannya kementerian itu pada Kabinet Kerja yang dikukuhkannya pekan lalu.
Founder Depok Creative Lahandi Baskoro mengatakan pihaknya menghawatirkan perhatian pemerintah untuk sektor ekonomi kreatif tidak lagi seintens pada masa pemerintahan sebelumnya.
"Kami dari kawan-kawan yang bergerak di sektor industri kreatif khawatir baik dukungan maupun anggaran dari pemerintah akan semakin minim, tentu sangat menyayangkan sekali," paparnya pada Bisnis, Rabu (29/10/2014).
Menurutnya, sumbangsih Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebelumnya cukup dirasakan oleh para pelaku industri dengan banyaknya dukungan yang telah diberikan.
Untuk itu, dengan dihapuskannya kementerian tersebut, pihaknya berharap agar pemerintahan baru segera membentuk divisi yang telah diwacanakan seperti pembentukan Badan Ekonomi Kreatif.
Dia mengklaim sektor industri kreatif di Indonesia saat ini dinilai potensial seiring banyaknya investor lokal dan asing yang melirik pada sektor itu.
Lahandi memberi contoh belum lama ini salah satu online store terbesar di Indonesia baru saja mendapat suntikan modal lebih dari Rp1 triliun dari pihak asing.
"Itu tandanya sektor industri kreatif di Indonesia sangat menjanjikan. Inilah yang harus diperhatikan oleh pemerintah ke depan," paparnya.
Dia menambahkan kemunculan sejumlah perusahaan rintisan di sektor industri kreatif seperti game dan teknologi informasi saat ini semakin menggurita di berbagai daerah.
Lahandi menuturkan apabila kemunculan para penggiat itu tidak dirangkul oleh pemerintah, pihaknya khawatir semangat yang terbangun dari pelaku industri kreatif akan redup.
"Untuk itu, apa yang kami harapkan dari pemerintah secepatnya bisa terealisasikan, baiknya pemerintah segera membuat terobosan baru di bidang ekonomi kreatif," paparnya.
