Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Akan Bangun Rusun Tematik

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun rumah susun tematik sebanyak 500 blok setiap tahunnya.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun rumah susun tematik sebanyak 500 blok setiap tahunnya.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Yohathan Pasodung mengatakan pembangunan rusun tematik tersebut rencananya dimulai pada akhir tahun 2014.

Pembangunan rusun di Jakarta merupakan tempat relokasi warga yang terkena penataan kota.

"Pak Basuki [Plt Gubernur DKI] menargetkan 500 blok per tahun. Rusun tematik itu alternative dari pembangunan rusun yang gencar-gencarnya kami bangun," ujarnya, Rabu (29/10).

Pembangunan rusun tematik, terangnya, nantinya akan sesuai dengan tema mata pencaharian mayoritas warga sekitar.

Dia mencontohkan rusun nelayan di Muara Angke yang akan dilengkapi dengan sarana dan prasarana dalam rangka lokasi pengeringan ikan oleh keluarga nelayan.

Selama ini, rusun yang menjadi tempat tinggal relokasi warga sering kali membuat mereka berganti mata pencaharian.

"Tema rusun akan disesuaikan dengan pekerjaan mayoritas warga yang tinggal disitu. Akar mata pencarahariannya kami dukung dengan sarana. Jadi kami berharap produktifitasnya bisa jadi lebih bagus," ucap Yonathan.

Selain pembangunan di Muara Angke, rusun tematik juga akan dibangun di KS Tubun dengan tema textile.

Rencananya, rusun textile tersebut akan dilengkapi dengan sarana pendukung untuk membuat tekstil.

"Dekat dengan Tanah Abang, ini membantu mereka meningkatkan skill. Nanti kami juga akan bangun lokasi binaan dinas KUMKM," katanya.

Rusun tematik untuk lokasi binaan UMKM akan dibangun tahun ini di Rawa Buaya dan Semper.

Nantinya di lokasi rusun tersebut akan dilengkapi dengan pusat perdagangan sehingga memudahkan warga untuk bertransaksi.

"Konsep rusun tematik ini memudahkan warga yang tinggal. Konsepnya ya one stop living, akan ada pasar, klinik, sekolah, sarana lainnya. Jadi enggak perlu kemana-mana," tutur Yonathan.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga meminta agar Pemprov DKI meninjau ulang rencana pembangunan rusun tematik.

Menurutnya, rusun merupakan tempat pembauran masyarakat antar mata pencaharian bukan pengkhususan pekerjaan.

"Di rusun banyak terjadi pembauran bukan pengkhususan mata pencaharian. Jangan lupa rusun bukan hunian tetapi tmpt sosial itu yang harus dikembangkan," ujarnya.

Nirwono menyarankan apabila Pemprov DKI ingin membangun rusun tematik  harus bisa mencakup berbagai mata pencaharian di kawasan tersebut.

Dia pun mencontohkan, untuk rusun di kawasan Utara bisa mencakup tambahan sarana prasarana seperti tempat pelelangan ikan, wisata air.

Selain itu, rusun yang akan dibangun juga harus dilengkapi dengan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pasar sehingga memudahkan warga yang tinggal di tempat itu.

"Akses transportasi dan jalan pun juga harus memudahkan mereka," kata Nirwono.

Sementara itu, Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama berharap Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI dapat membangun rusun sebanyak 50.000 unit.

Pasalnya, rusun ini sangat dibutuhkan sebagai tempat relokasi warga yang tinggal di bantaran kali dan tempat pemukiman kumuh.

Banyak warga yang mendirikan bangunan liar di atas lahan negara dan bantaran sungai menyebabkan program normalisasi dan pembangunan sheet pile atau turap terhambat sehingga Jakarta dilanda banjir.

"Kalau Dinas Perumahan bisa menyiapkan sampai 50.000 unit rusun setiap tahunnya, kan kami bisa mudah melakukan relokasi, pembebasan lahan, dan normalisasi sungai. Tahun ini saja cuma bisa memenuhi puluhan blok, tidak sampai 100 blok rusun," terang Ahok.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper