Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APBD Perubahan 2014 Kota Bekasi Disepakati Rp3,46 Triliun

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi dan pemerintah Kota Bekasi menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kota Bekasi 2014.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BEKASI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Pemerintah Kota Bekasi menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan Kota Bekasi 2014.

APBD perubahan 2014 menargetkan pendapatan sebesar Rp3,46 triliiun, naik sekitar Rp43,05 miliar atau 1,26% dari anggaran sebelumnya sebesar Rp3,41 triliun.

Perubahan itu diantaranya meliputi peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) menjadi Rp1,16 triliun, yang meningkat sekitar 11% dari target sebelumnya sebesar Rp1,04 triliun.

Sementara itu, sisi belanja meningkat hingga Rp3,82 triliun, bertambah sebesar Rp76,82 milyar atau 2,05% dari anggaran sebelumnya, yakni Rp3,74 triliun.

Dengan begitu, APBD Perubahan Kota Bekasi 2014 terdapat defisit anggaran sekitar Rp365,94 miliar lebih atau meningkt 10,17%. Defisit itu akan ditutup pembiayaan netto atau selisih antara penerimaan pembiayaan sebesar Rp410,24 miliar dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp44,29 miliar.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menuturkan sejumlah kendala seperti pemilihan umum legislatif dan presiden bagi mundurnya penetapan APBD perubahan 2014. Namun, dengan waktu yang tersisa, dia mengatakan pihaknya akan memprioritaskan sektor-sektor yang membutuhkan penanganan cepat dengan alokasi yang ada.

"Mana yang bisa kita kerjakan sesuai dengan kaidah dan ketentuan administrasi yang berlaku," jelasnya, Senin (10/11/2014).

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bekasi Tumai menuturkan melalui perubahan anggaran tersebut pemkot diharapkan dapat melaksanakan sejumlah program prioritas, seperti penanganan banjir.

"Apalagi sudah musim hujan. Kita siapkan penanganan banjir," ujarnya.

Menurutnya, DPRD berharap realisasi anggaran berjalan dengan maksimal dengan sisa waktu yang tersedia. "Mudah-mudahan bisa. Kalau tidak mungkin, bisa dijadikan Silpa lagi," tambah Tumai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper