Bisnis.com, JAKARTA -- Ancaman banjir yang biasa mengunjungi Jakarta setiap musim hujan hingga kini belum terantisipasi proyek sodetan Ciliwung.
Sejauh ini, proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) masih terkendala.
Selain terkendala masalah pembebasan lahan, proyek pengendalian banjir ini juga terhambat puluhan tiang pancang proyek pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Manajer Proyek PT Wika, Ismu Sutopo, mengatakan, ke-25 tiang pancang ruas tol Becakayu ini dipasang di sisi timur pinggir Jalan DI Panjaitan, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara.
Seluruh tiang pancang yang terbuat dari beton ini ditanam sedalam 14 meter. Masing-masing tiang pancang memiliki diameter 45 x 45 sentimeter dan berbentuk kotak. Seluruh tiang panjang ini harus dicabut agar proses pengeboran dan pemasangan pipa tidak terganggu.
"Dari 25 tiang pancang, baru 3 yang berhasil kami cabut. Kami baru mencabutnya hari Minggu (16/11) lalu karena harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari Badan Pengelola Jalan Tol," ujar Ismu Sutopo, Rabu (19/11/2014).
Pihaknya menargetkan, seluruh tiang pancang itu dapat dicabut pada pertengahan Desember mendatang. Jika tidak, proyek pengeboran dan pemasangan pipa akan terkendala. Terlebih, pengeboran pada bagian outlet sodetan ini kedalamannya mencapai 14 meter.
"Setelah tiang pancang ini tercabut semua, maka mata bor baru bisa masuk. Soal apakah diganti atau tidak tiang pancang itu, saat ini masih dalam proses pembicaraan. Namun itu bukan kewenangan kami lagi tapi pihak BPJT dan Kementerian Pekerjaan Umum," lanjut Ismu Sutopo.
Selain tiang pancang Becakayu, proyek sodetan Ciliwung-KBT juga terkendala jaringan utilitas.
Dinas PU DKI Jakarta telah menyurati 21 perusahaan terkait kepemilikan jaringan utilitas tersebut.
Surat tersebut sudah dilayangkan sejak 9 Oktober lalu, yang ditandatangani Kepala Dinas PU DKI, ketika itu Manggas Rudy Siahaan.
Dalam surat tersebut disebutkan bahwa semua pemilik utilitas agar memindahkannya.
Dari 21 perusahaan itu, saat ini yang sudah memindahkan utilitasnya di antaranya adalah PDAM Jaya, PT PLN, dan beberapa perusahaan lainnya.
Dia mengatakan, jika seluruh jaringan utilitas sudah dipindahkan maka akan dilakukan pengeboran.
Pengeboran diperkirakan membutuhkan waktu masing-masing 14 bulan, baik pada jaringan outlet menuju arriving shaft maupun pada inlet menuju arriving shaft.
Ditargetkan, pengeboran dari outlet menuju arriving shaft ini dimulai pada Januari 2015 mendatang.
Proses pengerjaan dilakukan 24 jam setiap hari.
Pengeboran ini dibarengi dengan pemasangan pipa gorong-gorong.
Total jumlah pipa dari inlet ke outlet ini sebanyak 990 pipa.
Masing-masing pipa yang terbuat dari beton pabrikan ini memiliki panjang 2,5 meter, diameter luar 4 meter, dan diameter dalam 3,5 meter.
Sedangkan pengeboran pada bagian inlet masih menunggu proses pembebasan lahan.
Rencananya, Tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Jakarta Timur hari ini akan melakukan inventarisasi bangunan yang terkena proyek sodetan Ciliwung-KBT di RW 04 Bidara Cina.
Sekadar diketahui, anggaran proyek sodetan Ciliwung-KBT tahap 1 ini totalnya mencapai Rp 497 miliar.
Anggaran sebesar itu akan digunakan untuk pembuatan saluran inlet, outlet, dan arriving shaft.