Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REI Jakarta Khawatir Target Pembangunan Rusun Tak Terpenuhi

Dewan pimpinan daerah Realestat Indonesia DKI Jakarta khawatir tidak bisa memenuhi target pembangunan rusun yang dibebankan Pemprov DKI.
Aktivitas warga di rumah susun sewa (Rusunawa) Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa 20 Januari 2015./Antara-Zabur Karuru
Aktivitas warga di rumah susun sewa (Rusunawa) Pulogebang, Jakarta Timur, Selasa 20 Januari 2015./Antara-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan pimpinan daerah Realestat Indonesia DKI Jakarta khawatir tidak bisa memenuhi target pembangunan rusun yang dibebankan Pemprov DKI.

DPD REI Jakarta mengharapkan bisa duduk bersama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mengetahui kepastian jumlah pembangunan rusun yang menjadi kewajiban para pengembang guna mendukung program pemenuhan kebutuhan tempat tinggal di Ibu Kota ini.

Ketua DPD REI Jakarta Amran Nukman mengaku cukup terkejut mendengar angka kewajiban pengembang menyediakan rusun sebesar 25.000 seperti disampaikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki T. Purnama seperti pada pemberitaan awal Januari lalu.

"Kami belum memiliki data yang komprehensif mengenai jumlah total kewajiban pengembang membangun rusun sesuai SIPPT, karena yang mengetahui itu pemerintah, dan juga masing-masing pengembang ketika mereka mengajukan perizinan," ujarnya, Selasa (3/2/2015).

Ia menilai jumlah itu cukup besar dan dikhawatirkan tidak bisa terpenuhi, meskipun mereka sendiri mengaku belum mengetahui pasti seberapa total kewajiban rusun yang harus dikerjakan seluruh pengembang di Jakarta sesuai yang tercantum di SIPPT.

Pada SIPPT itu dinyatakan bahwa bagi setiap pengembang yang akan membangun hunian dengan luasan di atas 5000 meter persegi, berkewajiban membangun rusun seluas 20% dari total luasan yang dibangun pengembang tersebut.

Ahok pada beberapa kesempatan pernah menyampaikan permintaannya bagi pengembang agar segera turut memenuhi kewajibannya membangun rusun seperti yang tercantum dalam Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah (SIPPT) yang dikeluarkan Pemprov DKI.

Pada awal Januari 2015 dirinya juga pernah meminta agar pengembang memenuhi kewajibannya membangun 25.000 unit rusun, yang merupakan bagian dari target 50.000 unit rusun yang ingin terbangun di Jakarta.

Pada dasarnya, lanjut Amran, mereka sangat bersedia memenuhi kewajiban SIPPT itu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi masyarakat Jakarta.

“Kami kuatir angka itu terlalu besar dan kami tidak bisa memenuhinya, bahkan proyek 4 tower yang sudah kami bangun pun hanya 300 unit," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper