Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak 6 pengembang perumahan ternama tanah air untuk turut berpartisipasi dalam penyediaan rumah susun di wilayahnya demi mengejar target penyediaan 7.000 unit rusun tahun ini.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Provinsi DKI Jakarta, Ika Lestari Aji mengatakan untuk mewujudkan target pembangunan sebanyak 7.000 rusun di wilayahnya akan mengajak 6 pengembang properti ternama untuk berperan serta mewujudkan kewajiban mereka.
Sebanyak enam pengembang properti tersebut antara lain Summarecon, Sampoerna Land, Jakarta Propertindo, Agung Sedayu Grup, Agung Podomoro Land, dan Intiland.
“Kebutuhan rusun yang mendesak sebenarnya mencapai 12.000 unit. Tetapi tahun ini ditargetkan dapat memenuhi 7.000 rusun. Khusus yang dari pemerintah 2.443 unit dan selebihnya dari 6 pengembang itu,” tuturnya, kepada Bisnis, Rabu (4/2).
Ika memaparkan dari sebanyak 2.443 unit rusun yang akan dibangun Pemprov DKI Jakarta itu antara lain akan berada di Rawa Bebek sebanyak 4 blok, Rusun Bekasi Kilometer 2 sebanyak 2 blok, Rusun Cakung Barat 3 blok, KS tubun 2 tower, Jatinegara Kaum 3 blok, Semper 1 tower, Rawa Buaya 2 tower, dan Pinus Elok 1 blok.
“Saat ini kami sedang proses kompilasi data untuk perencanaan dan proses persiapan lelang,” ujarnya.
Sementara, untuk 6 pengembang yang diharapkan tersebut, antara lain Summarecon 4 blok atau sekitar 400 unit, Sampoerna Land 6 tower, Jakarta Propertindo 12 blok, Agung Sedayu Grup 3 tower, Agung Podomoro Land 3 tower, dan Intiland satu tower.
Ika berharap agar para pengembang tersebut segera berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan salah satu hal yang memang telah menjadi kewajiban mereka ketika mengajukan perizinan seperti yang tercantum dalam Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah (SIPPT) itu.
“Ini memang salah satu strategi kami untuk mewujudkan jumlah rusun sebanyak itu,” ujarnya.
Pihaknya mengaku bahwa mengajak para pengembang untuk mewudjudkan kewajibannya itu merupakan salah satu strategi untuk mengejar kebutuhan rusun di DKI Jakarta yang cukup besar.
Selain itu, dirinya juga akan menginventarisir aset aset Pemprov DKI Jakarta yang tidak digunakan namun layak untuk dibangun rusun, serta upaya lainnya dengan mengoptimalkan anggaran, baik APBN maupun APBD yang ada guna mengejar kebutuhan rusun.
Menurutnya dengan rencana pembangunna rusun tersebut, ke depan akan ada setidaknya 20.000 warga terkena gusur.
Namun tidak semuanya akan layak mendapatkan rusun, baik warga bantaran kali, pinggir jalan, taman-taman, dan lainnya.
“Yang tidak layak mendapatkan rusun bisa diberikan uang sewa kontrakan saja atau dibalikin ke kampung halaman masing-masing,” ujarnya.
Corporate Secretary Intiland, Theresia Rustandi membenarkan hal tersebut dan mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Iya benar kami akan membangun rumah susun di Rawa Bebek sebanyak 1 tower atau sekitar 285 unit, guna membantu penyediaan rusun di DKI Jakarta,” ujarnya.
Menurutnya pembangunan rusun tersebut merupakan kewajiban Intiland dalam rangka reklamasi teluk H.
“Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan sedang tahap perencanaan,” ujarnya.