Bisnis.com, DEPOK - Suci Rahmadani (20), hanya bisa terdiam dan termenung ketika ditipu pria tidak dikenal yang telah menggasak uang dan telepon genggamnya.
Kejadian bermula ketika Senin (9/2/2015) petang, Kota Depok diguyur hujan sepanjang hari.
Suci yang tengah bekerja sebagai penjaga warnet Fahreni Net di bilangan Jalan Akses UI, Kelapa Dua, didatangi seorang pria.
Suasana warnet tampak sepi petang itu. Hanya ada dua orang yang tidur sehabis 'berselancar ria' dan main game. Pria itu menyodorkan sebuah flashdisk pada Suci.
Dia meminta Suci untuk membantu mencetak sebuah data berisi harga ponsel pintar disertai gambar tampak depan ponsel tersebut.
Usai mencetak gambar, Suci tertarik ketika melihat daftar harga telepon pintar si pria tersebut. Seolah tak percaya, harga ponsel keluaran baru yang seharusnya berharga Rp7 juta dijual pria itu Rp400.000.
Tanpa banyak basa-basi, Suci berniat memesan satu ponsel yang ada di gambar tersebut. Si pria, yang belakangan mengaku nama Joko itu meyakinkan Suci untuk untuk bisa memiliki ponsel yang diinginkannya dengan harga murah.
Joko, yang mengenalkan dirinya sebagai karyawan di sebuah perusahaan ponsel itu meminta sejumlah uang pada Suci. Gadis berkulit cokelat itu pun memberikan sekitar Rp300.000 dan memberikan ponsel pintar yang dimilikinya.
"Saya seolah dihipnotis ketika memberikan uang dan ponsel." kata Suci.
Joko mengaku akan segera kembali ketika Suci memberikan uang dan ponselnya. Untuk meyakinkan, Joko memperlihatkan KTP dan kartu identitas perusahaan yang tertulis nama Joko. Belakangan, ketika nomor kontak di kartu nama tersebut dihubungi, tidak ada jawaban sama sekali.
"Nomornya mailbox semua," ujar Endang Priyono, pemilik warnet ketika mendampingi Suci memberikan laporan di Mapolres Depok.
Joko sempat menitipkan sebuah amplop berisi duit Rp2,6 juta yang terbungkus rapi. Amplop titipan tersebut membuat yakin Suci bahwa Joko bisa dipercaya.
Namun, Suci mulai curiga karena Joko tidak muncul setelah beberapa lama ditunggunya. Gadis berambut panjang itu melaporkan kejadian yang menimpanya pada Endang.
Endang berpikir ada yang tidak beres. Dia pun membuka amplop kuning itu. Suci menangis dan kecewa ketika mengetahui amplop itu hanya guntingan koran semata.
Sialnya, laporan penipuan berkedok jualan ponsel itu tidak bisa ditindaklanjuti aparat kepolisian. "Karena kami tidak punya bukti," paparnya menirukan hasil laporan kepolisian.
Suci dan Endang pun hanya bisa pasrah. Keduanya menilai kejadian tersebut merupakan pelajaran bagi semua orang. Duit Rp175.000 hasil sewa warnet milik Endang dan Rp125.000 duit pribadi Suci hilang digondol Joko.
"Semoga kejadian ini bisa diketahui orang banyak sebagai pelajaran," ujar Endang.