Bisnis.com, TANGSEL - Sejumlah warga Tangerang Selatan mengeluhkan penaikan harga eceran dan kelangkaan gas Elpiji ukuran 3 kg menjadi Rp20.000 per tabung sejak sepekan ini.
Penaikan harga gas bersubsidi sebesar Rp1.000-Rp1.500 per tabung itu cukup merepotkan warga, terutama para pedagang gorengan dan warung makan skala kecil.
Hidayat, pemilik warung makan di Pondok Ranji Rengas, Ciputat Timur, Tangsel, mengatakan penaikan harga gas bersubsidi cukup membebani biaya modalnya karena kebutuhan gas itu cukup banyak untuk memasak.
“Bagi kami bukan hanya penaikan harganya, stok gas Elpiji tabung 3 kg ternyata juga mengkhawatirkan jadi langka sehingga dapat merepotkan kami,” katanya, Kamis (26/2/2015).
Dia juga mengungkapkan harga gas Elpiji tabung 12 kg di tingkat konsumen atau yang diantar sampai tempat pembeli juga bergerak naik dari sebelumnya Rp150.000 per tabung kini menjadi Rp155.000 per tabung
Penaikan harga Elpiji nonsubsidi itu, lanjutnya, dinilai cukup tinggi mengingat harga eceran yang ditetapkan pemerintah sejak 2 Januari 2015 sebesar Rp140.000 per tabung dari sebelumnya Rp120.000 per tabung.
Sementara itu Nardi, pemilik toko kelontong di Kelurahan Sawah Lama, Ciputat, membenarkan harga gas Elpiji 3 kg sejak sepekan ini bergerak naik dari Rp18.500 per tabung menjadi Rp19.000 dan sekarang Rp20.000 per tabung.
“Sebenarnya kami tidak ingin harga gas Elpiji tabung 3 kg itu naik karena pembelinya tetangga kami sendiri. Tetapi, naik atau tidak naiknya harga gas itu tergantung dari pihak agen yang memasok toko kami,” ujarnya.