Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnamaakan mengkaji kemungkinan penggabungan beberapa BUMD yang tidak memberikan profit atau merugi.
Menurutnya, pelaksanaan tersebut belum bisa dilakukan pada tahun ini. Hal tersebut karena PT Jakarta Propetindo baru restrukturisasi direksi.
“Tahun ini kita enggak keburu, karena kita baru merestrukturisasi Jakpro. Saya baru ganti dirut Jakpro, saya betul-betul tarik orang dari luar,” katanya di Balai Kota, Jakarta, Selasa (17/3/2015).
Ahok, sapaan akrab Basuki, mengaku pihaknya akan lebih mudah memegang dua perusahaan daerah. Penggabungan BUMD, menurutnya, akan dilakukan pada PT JakartaTourisindo, PT Pembangunan Sarana Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya.
Ketiganya akan dilebur dengan Jakpro. Perusahaan daerah lainnya yang akan dipertahankan adalah Bank DKI.
“Kita lagi analisa, saya minta PT Jakpro menganalisa semua. Ngapain sih punya BUMD begitu banyak, biaya banyak, dirut banyak, ngapain gitu loh. Lebih baik kita pegang satu sampai dua lah,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI pernah mewacanakan merger tiga perusahaan yang bergerak di bidang pangan dan infrastruktur pasar yakni PD Pasar Jaya, PD Dharma Jaya, dan dan PT Food Station Tjipinang Jaya.