Bisnis.com, Jakarta--Ketua Komisi D Bidang Pembangunan Muhammad Sanusi berharap agar Pemprov DKI segera mencari alternatif pengganti Stadion Lebak Bulus tanpa harus menunggu penyelesaian konflik untuk mega proyek Mass Rapid Transit. Menurutnya, DPRD DKI sempat menganggarkan pembelian lahan di Pesanggarahan untuk menggantikan Stadion Lebak Bulus, namun kemudian dibatalkan.
Dengan keluarnya keputusan penggunaan APBD 2014, maka kini tugas Pemprov DKI untuk menentukan lahan yang potensial tanpa harus mempertimbangkannya dengan komisi.
“Harus cari lahan dan buat stadion harus ada kajiannya dulu. Jangan tunggu waktu, harus cari persisnya. Silakan beli dimana, tapi Pak Gubernur tanggung jawab sendiri,” katanya kepada Bisnis.com, Senin sore (23/3/2015)..
Seperti yang diketahui Stadion Lebak Bulus sempat mencuatkan seteru antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Pemprov DKI. Kemenpora bersedia menyerahkan Stadion Lebak Bulus jika sudah ada penggantinya. Namun, lahan pengganti stadion di kawasan Taman BMW masih terganjal dengan kepemilikan tanah.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT MRT Tuhiyat mengatakan hingga saat ini total pembiayaan yang sudah dikeluarkan sebesar Rp1,5 triliun dari total Rp15 triliun. Tahun ini, dari RAPBD 2015, Pemprov DKI menganggarkan Rp4,6 triliun untuk disuntikkan ke PT MRT. Menurutnya, kisruh APBD di awal tahun ini tidak berpengaruh kepada penyertaan modal yang akan diterima MRT.
MRT telah menerima Rp2 triliun dengan menggunakan anggaran mendahului berdasarkan alokasi anggaran tahun lalu.
“PT MRT karena kontinyu setiap tahun lepas dari masalah sekarang pakai pergub mendahului, begitu perdanya berlaku langsung ke perda. Tahun ini sekitar Rp2 triliun pakai anggaran tahun lalu,” tuturnya.