Bisnis.com, Jakarta – Keputusan penggunaan APBD DKI pada tahun anggaran 2014 membuka kemungkinan kenaikan penyertaan modal bagi PT Transportasi Jakarta. Menurut Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono menyebutkan bahwa Pemprov DKI tetap memberikan suntikan modal bagi Mass Rapid Transit dan Transjakarta.
Namun, Transjakarta mendapatkan tambahan modal sekitar Rp300 miliar. Sebelumnya, pada RAPBD 2015, Transjakarta memperoleh alokasi Rp1 triliun. Transportasi publik berbasis bus itu diagendakan akan menerima sejumlah bus hibah. Selain itu, peningkatan ini juga berguna untuk Public Service Obligation yang mencapai Rp980 miliar.
“PSO akan saya tambah mungkin, ada bus-bus yang nyumbang kepada Transjakarta belum masuk, jadi masih Rp980 miliar. Kita naikin jadi Rp1,3 triliun untuk PMP. Supaya masyarakat enggak terganggu supaya menggunakan Transjakarta,” ujarnya di Balai Kota, Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Selain itu, Heru mengatakan MRT tetap pada angka Rp4,6 triliun untuk penyertaan modal dari pemerintah. Sementara itu, di awal tahun MRT telah mendapatkan Rp2 triliun untuk meneruskan pembangunan secara kontinyu. Mega proyek tahap I MRT ditargetkan rampung pada 2018.
“Kan dapat bantuan dari pemerintah pusat untuk MRT. Saya sudah teken itu kemarin. Untuk MRT Rp4,6 triliun tetap komit, tetap jalan,” katanya.
Pemprov DKI tetap memprioritaskan suntikan modal bagi BUMD yang langsung menyentuh dengan masyarakat.