Bisnis.com, JAKARTA--Belasan ribu wisatawan nusantara yang berasal dari Jakarta dan sekitarnya menyesaki destinasi wisata kepulauan seribu untuk menghabiskan libur panjang (long weekend) terkait rangkaian perayaan Paskah.
Bupati Kepulauan Seribu Tridjoko Sri Margianto mengatakan gelombang kedatangan wisatawan ke destinasi wisata di utara Jakarta tersebut terjadi pada Jumat (3/4) hingga Sabtu (4/5).
"Kami telah mengantisipasi akan terjadi kenaikan kunjungan wisnus ke beberapa wilayah di Kepulauan Seribu menjelang libur panjang. Laporan yang saya dapatkan jumlah turis dari Jakarta dan Sekitarnya mencapai 13.441 kunjungan wisatawan," katanya ketika dihubungi Bisnis, Minggu (5/4).
Berdasarkan dana Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu, sebagian besar wisnus memenuhi Pulau Tidung (4.757 orang) disusul Pulau Pari (2.513 orang). Destinasi bahari lain yang diminati turis domestik a.l, Pulau Harapan (2.2.45 orang), Pramuka (2.151 orang), dan Pulau Untung Jawa (1.838 orang).
Trijoko mengatakan pihaknya beserta warga Kepulauan Seribu yang mengelola bisnis pariwisata menyiapkan berbagai fasilitas dan kebutuhan utama para turis, misalnya penginapan (home stay) serta perlengkapan snorkeling dan pelampung (life saver).
Jumlah homestay yang tersebar di Pulau Untung Jawa, Pulau Pramuka, Pulau Harapan, Pulau Kelapa, Pulau Tidung, Pulau Pari, dan Pulau Lancang mencapai 278 unit. Sementaraitu, ada 8 Resort yang didirikan di Pulau Bidadari, Pulau Ayer, Pulau Sepa, Pulau Kotok, dan Pulau Bira.
Selain itu, dia juga menyiapkan moda transportasi berupa 38 kapal penumpang dan 20 kapal cepat (speed boat) untuk mengantar penumpang dari Pelabuhan Muara Angke dan Pelabuhan Marina di kawasan Jakarta Utara. "Lonjakan wisnus tidak hanya terjadi di Muara Angke yang didominasi oleh turis golongan menengah, tetapi juga turis kelas atas yang menunggu di Marina. Turis eksklusif ini biasanya berlibur ke Pulau Macan, Pulau Bidadari, dan Pulau Air."
Melihat tren kunjungan wisatawan yang terus meningkat, Trijoko akan menggandeng pihak swasta dalam meneruskan pembangunan lapangan terbang. Nantinya, Pulau Panjang akan diproyeksikan sebagai area lapangan terbang untuk pesawat ukuran kecil atau Bandar Udara Kelas III C. Kerja sama dengan swasta itu akan dilakukan dengan sistem Build Transfer and Operate (BTO).
"Pembangunan bandara telah menghabiskan anggaran Rp120 miliar untuk menyelesaikan 65% infrastrukturnya. Saya menghitung masih diperlukan Rp20 miliar-Rp30 miliar untuk pembangunan lanjutan," ujarnya.