Bisnis.com, JAKARTA - Secara blak-blakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan kondisi Pasar Blok G Tanah Abang memang memprihatinkan dari segi kenyamanan hingga ketertiban.
Ia pun mewajarkan jika pembeli enggan datang ke pasar ini. Ahok pun mengiimbau PD. Pasar Jaya untuk lebih serius mengelola sarana dan prasarana di pasar yang targetnya akan dibongkar setelah perencanaan pembangunan rampung (15/4/2015).
Ahok juga mengeluhkan ketamakkan pedagang yang bisa memiliki sepuluh kios dan dijual kembali atau disewakan dengan harga yang lebih mahal. Ahok menilai praktik ini juga menurunkan apresiasi masyarakat terhadap pasar. Ahok menegaskan fokus utama kini adalah pembangunan jembatan penghubung Stasiun Tanah Abang dan juga penertiban kepemilikkan kios.
"Kita tegas saja, ada yang beli kios, lalu dijual dan disewakan ya ditangkap," ujar Ahok.
Ahok tidak mengkhawatirkan jika pembangunan Pasar Blok G nanti akan menyebabkan banjir. Ahok meyakini Dinas PU bisa mengatasi potensi tersebut. Jika Waduk Pluit tidak bermasalah, maka dipastikan daerah tengah Jakarta pun tidak terancam banjir.
"Selama Waduk Pluit tidak tenggelam, seharusnya Tanah Abang ini juga tidak tenggelam," tambahnya
PD. Pasar Jaya menyambut baik inisiatif Pemprov DKI dalam menyediakan rumah bagi warganya. Keberadaan rumah susun bersatu dengan pasar dipandang sebagai hubungan simbiosis mutualisme antara masyarakat dan pedagang.
"Masyarakat butuh pasar, dan pasar butuh masyarakat. Maka kita optimalkan. Sekarang gini, Pemda itu kan susah membebaskan lahan untuk rumah susun. Kami punya lahan. Luas, silahkan tinggal ditambahkan rumah susun," ujar Djangga Lubis, Direktur PD. Pasar Jaya.
Namun melihat kondisi Pasar Blok G, Ahok pun meyakini pasar ini tidak bisa hanya direvitalisasi. Pasar Blok G harus dibongkar ulang karena akan dibangun rusun dan jembatan penghubung ke stasiun Tanah Abang. Direktur Usaha dan Pengembangan PD. Pasar Jaya Ivo Aryanto juga menyatakan hal yang senada.
"Iya mau tidak mau ini dibongkar lagi, rekonstruksi lagi," ujarnya kepada Bisnis.com.