Bisnis.com, BOGOR-- Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Bogor Nuradi mengungkapkan hingga 2015 ada delapan perusahaan gulung tikar.
"Kebanyakan perusahaan garmen. Sebagian besar tutup, sisanya relokasi ke Jawa Tengah dan Sukabumi," ujarnya pada Bisnis.com di kompleks Pemkab Bogor, Rabu (22/4/2015).
Menurutnya, informasi tersebut diperoleh ketika para perwakilan perusahaan tersebut hendak mengisi dokumen penutupan izin usaha.
"Jadi berdasarkan wajib lapor, setiap perusahaan yang tutup itu harus isi form bahwa mereka akan berhenti usaha," katanya.
Dia mengatakan alasan ke delapan perusahaan tersebut tutup antara lain lantaran upah di wilayah Kabupaten Bogor dinilai terlalu tinggi, dan juga order dari produk perusahaan tersebut berkurang.
"Atas dasar dua hal tadi mereka putuskan tutup. Yang relokasi ke Jawa Tengah dan Sukabumi, alasannya karena upah di sana murah. Tapi kami tidak bisa cegah karena itu sudah jadi hak mereka," katanya.
Namun , lanjutnya, bukan berarti banyaknya perusahaan yang gulung tikar akan memengaruhi kondisi investasi di Kabupaten Bogor.
"Sebab kalau bicara kondisi investasi ada yang keluar dan ada juga yang masuk," tandasnya.