Bisnis.com, JAKARTA - Demo peringatan Hari Buruh (May Day) kian ramai. Para buruh memenuhi pusat kota dari Bundaran Hotel Indonesia dan bergeser di depan Istana Merdeka (1/5/2015).
Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) menuntut 11 hal dalam aksi buruh hari ini, yaitu:
- Tolak upah murah dan peninjauan upah 2 tahun sekali atau 5 tahun
- Hapuskan sistem kerja Kontrak dan Outsourcing yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
- Kebebasan Berserikat
- Perbaiki pelayanan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan
- Rumah untuk buruh
- Transportasi untuk buruh
- Beasiswa untuk anak buruh
- Rumah sakit untuk butuh
- Penegakkan hukum
- Tolak kenaikan BBM secara berkala
- Menagih Janji Kampanye Jokowi yang menjanjikan: kerja layak, upah layak, hidup layak
Dalam aksi buruh hari ini, Rieke Dyah Pitaloka, Anggota Komisi IX DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan turut hadir menemani buruh di depan istana negara sekitar jam 10.00 WIB.
Sebelumnya, kader partai berlambang banteng itu memang berencana memobilisasi massa buruh untuk melakukan aksi May Day di depan Istana.
Adapun sejumlah isu krusial yang bakal diusung buruh dalam May Day tahun ini salah satunya tuntutan pembubaran Pengadilan Hubungan Industrial yang dianggap melanggar hak asasi manusia dan membentuk mata rantai mafia peradilan perdata.