Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkot Tangerang Belum Temukan Indikasi Peredaran Beras Sintetis

Pengerahan tim pengawas dari Disperindag Banten untuk menyusuri potensi peredaran beras sintetis direspon aktif pemerintah kota/kabupaten, seperti yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Tangerang.
Pedagang memperlihatkan beras Sentra Ramos yang diduga bercampur dengan bahan sintetis, di Pasar Tanah Merah Mutiara Gading Timur, Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/5/2015)./Antara-Risky Andrianto
Pedagang memperlihatkan beras Sentra Ramos yang diduga bercampur dengan bahan sintetis, di Pasar Tanah Merah Mutiara Gading Timur, Mustika Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (19/5/2015)./Antara-Risky Andrianto

Bisnis.com, TANGERANG--Pengerahan tim pengawas dari Disperindag Banten untuk menyusuri potensi peredaran beras sintetis direspon aktif pemerintah kota/kabupaten, seperti yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Tangerang.

Sekretaris Disperindagkop Kota Tangerang Sugeng mengaku berdasarkan pantauan lapangan sepanjang hari Rabu belum ada temuan yang diduga beras sintetis. Pemeriksaan dilakukan ke berbagai pasar di kota ini dengan terlebih dulu membidik sentra beras di pasar induk, seperti Pasar Tanah Tinggi.

“Kami harapkan masyarakat bila menemukan dugaan ini langsung lapor ke kami. Hasil temuan akan kami koordinasikan dengan BPOM,” tuturnya kepada Bisnis, Rabu (20/5/2015).

Selain tim khusus dari Disperindag, PD Pasar juga turut membantu pemantauan lapangan. Pengawasan ini akan dilakukan terus sampai seluruh pasar di Kota Tangerang terpantau. Sejumlah pasar tradisional yang ada, yaitu Pasar Induk Tanah Tinggi, Pasar Anyar, Malabar, dan Ciledug.

Aksi tersebut dilakukan menyusul adanya temuan dugaan beras sintetis di Bekas, Jawa Barat, Selasa (19/5/2015). Lokasi temuan ada di Pasar Mutiara Gading, Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi dan sekarang dalam proses uji laboratorium.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper