Bisnis.com, BEKASI--Pelaku usaha di Kota Bekasi di bidang pangan mengalami penurunan permintaan 5%-10% sebagai dampak dari isu beredarnya beras plastik.
Ketua Kadin Indonesia Kota Bekasi Bidang Ketahanan Pangan Benny Tunggul mengatakan isu adanya peredaran beras plastik cukup berdampak terhadap penurunan permintaan masyarakat hingga 5%-10%. Penurunan permintaan itu dirasakan pada pelaku usaha katering, rumah makan dan pelaku usaha kecil di bidang makanan lainnya.
Kendati relatif kecil, katanya, apabila pemerintah dan kepolisian tidak segera mengusut keberadaan beras plastik, dikhawatirkan dampak terhadap pelaku usaha akan semakin besar. "Khususnya katering karena ini kan [berkaitan] kepercayaan konsumen. Dan dampaknya bisa membengkak, kalau tidak diantisipasi," ujarnya, Rabu (27/5/2015).
Benny menuturkan selain berdampak terhadap dunia usaha, isu peredaran beras plastik juga menimbulkan kekhawatiran kepada supplier beras dan konsumen.
Menurut dia, munculnya isu beras plastik tidak terlepas dari lemahnya pengawasan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) yang berada di daerah.
Untuk itu, dia meminta, agar BPOM bersama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Bulog dapat memastikan tidak adanya kebocoran beras yang berpotensi menimbulkan isu peredaran beras plastik.