Bisnis.com, JAKARTA - Wakil DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik menyatakan perilaku Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sempat berselisih pendapat dengan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat tidak sampai terulang kembali.
Selain itu, ia menilai pernyataan Ahok secara terbuka kepada Djarot bisa menjadi bentuk pelecehan baik kepada Djarot sebagai pribadi, maupun kepada PDIP, partai asal Djarot.
Anggota dewan dari fraksi Gerindra ini mengaku miskomunikasi antara Ahok dan Djarot terkait pelaksanaan Pesta Rakyat Jakarta (PRJ) di Parkir Timur Senayan adalah hal yang lumrah.
Dia hanya menyayangkan mengapa pernyataan-pernyataan bernada keras dari Ahok harus tersiar ke publik. Dia pun meminta Ahok jangan sampai menafikan fungsi Wakil Gubernur.
"Karena dalam Undang-Undang jelas Wakil Gubernur adalah Wakil Kepala Daerah. Wakil Gubernur itu juga dilantik oleh Gubernur atas perintah Undang-Undang, dia tidak sejajar dengan Deputi," ungkap Ahok.
Taufik menilai pernyataan-pernyataan Ahok kemarin bisa menjadi bentuk pelecehan kepada pribadi Djarot maupun kepada tubuh partai yang mengusung Djarot, yakni PDI Perjuangan.
"Saya kira itu pelecehan ya, karena Pak Djarot kadernya PDIP, jadi ya bisa begitu," ungkap Taufik.
Anda sependapat?