Bisnis.com, JAKARTA -- Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan bus antarkota antarpropinsi (AKAP) turun sekitar 20% pada tahun ini.
Ketua DPP Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan merosotnya permintaan jasa angkutan bus AKAP terjadi lantaran banyaknya gelaran mudik gratis yang diselenggarakan oleh perusahaan swasta maupun institusi pemerintah.
"Jumlah perusahaan, institusi pemerintah, bahkan partai politik yang menyelenggarakan mudik gratis makin banyak. Kami memprediksi penurunan jumlah pemudik mencapai 20% karena banyak orang mendaftar ikut angkutan mudik gratis," katanya kepada Bisnis, Minggu (28/6/2015).
Dia memaparkan Organda DKI menyiapkan 1.900 unit bus AKAP untuk mengangkut penumpang selama arus mudik 2015. Jumlah tersebut berkurang 500 unit dibandingkan total armada yang diterjunkan tahun lalu yang mencapai 2.400 unit.
Organda DKI juga menyiapkan 265 unit jenis bus pariwisata dan 30 unit bus kota untuk cadangan. Shafruhan menambahkan pihaknya tak menyiapkan banyak bus cadangan karena takut tidak terpakai.
Menurutnya, indikasi penurunan pemudik akibat makin maraknya program mudik gratis terjadi sejak 7 tahun silam.
"Saya perkirakan program mudik gratis itu dimulai tujuh tahun lalu. Setlah itu, pengurangan jumlah penumpang yang naik bu AKAP terus berkurang setiap tahun," imbuhnya.