Bisnis.com, TANGERANG—Respons masyarakat umum yang notabene pengguna kendaraan pribadi dengan pengemudi kendaraan umum terhadap bensin Pertalite besutan Pertamina di Provinsi Banten bisa jadi bertolak belakang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Banten Revri Aroes meyakini secara umum animo pengguna kendaraan pribadi terhadap Pertalite bakal positif. Syaratnya, bahan bakar minyak (BBM) dengan RON 90 ini tidak bikin beban biaya transportasi masyarakat membengkak.
Lain halnya dengan pengendara angkutan umum, seperti angkutan kota (angkot). "Kalau mereka [sopir angkot] mau beralih tentu lebih bagus. Tapi bagi angkutan umum yang penting biaya bahan bakar lebih murah," tutur Revri kepada Bisnis.com, Selasa (28/7/2015).
Kenyataannya bensin jenis baru itu dipasarkan lebih mahal dibandingkan dengan Premium meskipun lebih murah dari Pertamax. Pertalite dijual seharga Rp8.400 per liter, sedangkan Premium Rp7.400 dan Pertamax Rp9.300 per liter.
Pertalite mengandung RON yang lebih tinggi daripada Premium, yakni RON 90. Adapun Premium RON-nya 88 dan Pertamax RON 92. Semakin tinggi nomor oktan diyakini bisa menghasilkan pembakaran mesin lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
