Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak sependapat dengan atasannya yang memandang bahwa ojek di Jakarta layak dilegitimasi.
"Ojek itu tumbuh atas inisiatif masyarakat terutama di daerah yang membutuhkan. Saya belum melihat perlunya ojek dilegitimasi, kalau memang menjadi kebutuhan masyarakat dan sistemnya bagus dan masyarakat terbantu mengapa tidak?," kata Djarot di Balai Kota, Senin (3/8/2015).
Djarot mengimbau agar ojek konvensional siap meniru Go-Jek dengan kualitas setara karena ada inovasi, kreativitas, kenyamanan, kecepatan, keselamatan, serta harga yang bersahabat.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyatakan Pemprov DKI Jakarta berencana mengintegrasikan Go-Jek, Grab-Bike ke Transjakarta di bawah sistem Jakarta Smart City. Ahok siap menggandeng Go-Jek dan Grab -Bike.
"Sistemnya nanti kerja sama. Go-Jek dan Grab-Bike semua mau join Transjakarta, silakan. Kami masukkan dalam sistem smart city kami," kata Ahok di Balai Kota, Kamis (30/7/2015).
Hal ini membuat Ahok juga menjanjikan adanya perlindungan khusus untuk pengendara Go-Jek dan Grab-Bike, jika mereka membuat perusahaan secara legal dan tercatat di Pemprov DKI.