Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gejolak Ekonomi Global Bikin Banten Lebih Menarik

Gejolak perekonomian global ibarat dua sisi koin bagi Banten, bisa menggerus kinerja ekspor tetapi juga memperkuat daya tariknya sebagai tujuan investasi bagi pebisnis asing.

Bisnis.com, TANGERANG--Gejolak perekonomian global ibarat dua sisi koin bagi Banten, bisa menggerus kinerja ekspor tetapi juga memperkuat daya tariknya sebagai tujuan investasi bagi pebisnis asing.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan mengatakan Banten adalah provinsi yang terpapar langsung pergerakan ekonomi global. Manakala terjadi perlambatan maka perdagangan dapat seketika tergerus.

Sebagai contoh, kelesuan perekonomian China terbukti langsung melemahkan kinerja ekspor lantaran permintaan komoditas dari Negeri Panda berkurang. Walhasil penjualan produk nonmigas ke pasar global pada Juni turun 2,50% terhadap bulan sebelumnya menjadi US$811,62 juta.

Namun perlambatan ekonomi Tiongkok, imbuh Budiharto, juga berpotensi mendatangkan lebih banyak investasi. “Mungkin karena mereka [China] sedang melambat maka pengusaha [di sana] mencari alternatif lain dan memasukkan investasi ke tempat kita,” ucapnya kepada Bisnis, Kamis (6/8/2015).

Akumulasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) selama April – Juni mencapai Rp10,7 triliun. Nilai ini setara dengan 7,9% realisasi investasi nasional. Perolehan ini terdiri dari PMDN yang melejit jadi Rp4,2 triliun dan PMA naik ke level US$518,84 juta.

Budiharto menyatakan negara asal para penanam kapital relatif sama, untuk skala Banten tidak jauh dari Jepang, Korea, Taiwan, dan China. Tapi dia tidak menyebutkan detil seberapa tinggi peningkatan investasi dari Tiongkok sebagai imbas perlambatan ekonomi di sana.

“Salah satu yang baru dari China adalah Semen Merah Putih, sekarang belum beroperasi,” tuturnya. Investasi ini mengindikasikan kebutuhan semen Banten menjanjikan, sebab pembangunan pabrik sangat memperhitungkan prospek kebutuhan di area terdekat.

Yang pasti, secara nasional asumsi bahwa kelesuan ekonomi China bikin pengusaha di sana cari alternatif tempat investasi lain terbukti. BKPM mencatat pada triwulan pertama penanaman kapital dari Tiongkok hanya US$75,1 juta tetapi triwulan selanjutnya melejit jadi US$85,19 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper