Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan alasan pencopotan Wali Kota Jakarta Selatan Syamsudin Noor.
"Iya itu dicopot karena lambat kerjanya, khususnya soal pembebasan lahan untuk Mass Rapid Transit [MRT]," katanya di Balai Kota, Selasa (11/8/2015).
Tak kunjung rampungnya pembebasan lahan MRT di kawasan Lebakbulus dan Cipete, Jakarta Selatan dirasa mengganggu jadwal pembangunan MRT. Apalagi, moda transportasi massal tersebut diharapkan bisa beroperasi pada saat Asian Games dilaksanakan di Jakarta pada 2018.
Selain lambat melaksanakan pembebasan lahan, Djarot menuturkan Walikota Jaksel juga gagal membersihkan pedagang kaki lima yang ada di wilayahnya.
"Sama Pak Gubernur sudah di staff-kan. Sementara parkir dulu [tidak punya jabatan]," katanya.
Pejabat yang akan dilantik menggantikan Syamsudin Noor adalah adalah Tri Kurniadi, yang sebelumnya menjabat Wakil Wali Kota Jakarta Selatan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan alasan memecat Syamsudin sebagai Wali Kota Jakarta Selatan, antara lain tidak bisa menggerakkan lurah-lurah untuk melakukan penertiban PKL di wilayahnya.
“Karena beberapa kali kita minta soal lurah-lurahnya tertibin PKL, nggak dituruti,” kata Basuki.
Menurutnya, sosok Syamsudin terlalu baik sehingga tidak bisa tegas terhadap bawahannya yang melanggar perintah atasanya. Padahal di Jakarta, dibutuhkan pemimpin yang tegas terhadap bawahannya yang tidak dapat bisa bekerja dengan baik.
“Iya, orangnya terlalu baik. Ya sudah distafkan saja. Saya juga nggak bisa menolong orang baik sekarang di Jakarta. Kalau kamu orang baik, terlalu baik sama orang, nggak tegas gak bisa benahi Jakarta,"