Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usaha Kuliner Makin Prospektif Di Tangsel

Usaha kuliner skala kecil dan menengah cukup prospektif di Tangerang Selatan karena daya beli masyarakat relatif kuat di tengah situasi ekonomi nasional yang kurang kondusif.
Warung Tegal/ilustrasi
Warung Tegal/ilustrasi

Bisnis.com, TANGSEL-Usaha kuliner skala kecil dan menengah cukup prospektif di Tangerang Selatan karena daya beli masyarakat relatif kuat di tengah situasi ekonomi nasional yang kurang kondusif.

Kondisi tersebut dapat dilihat dari ramainya sejumlah pusat kuliner skala kecil dan menengah, antara lain di sepanjang Jl Juanda dan Jl RE Martadinata Ciputat, serta Jl Raya Siliwangi dan Jl Raya Puspitek Pamulan dan Jl Victor Serpong.

Fathony, pemilik warung Angkringan di Jl Raya Siliwangi, mengatakan hampir semua penjual makanan di sepanjang jalan utama Pamulang ramai pengunjungnya, terutama pada setiap akhir pekan.

“Hampir semuanya rame pengunjung, mulai restoran besar, warteg, hingga warung tenda yang jualan nasi, bakso, martabak, bubur kacang hijau dan gorengan di sepanjang jalan ini tidak ada yang sepi,” katanya Kamis (13/8/2015).

Sementara itu Karim, pelanggan pusat kuliner Kampoeng Jajan Cirendeu di Jl Juanda Ciputat Timur, mengatakan hampir setiap akhir pekan berkumpul bersama rekan-rekannya menikmati aneka makanan di tempat itu.

“Tempat ini selulu ramai, walupun bukan pada akhir pekan, seperti halnya Surabi Teras Kampung Utan dan Surabi Bingung di Jl RE Martadinata dekat pasar Ciputat,” ujarnya.

Menurutnya, pusat jajan tersebut ramai pengunjung sejak sore hingga tengah malam, sehingga beberapa diantaranya menyediakan tempat solat untuk membuat pelanggan semakin betah.

Marakanya kegiatan usaha kuliner tidak terlepas dari dukungan Pemkot Tangsel yang terus berusaha mendorong tumbuh kembangnya usaha skala kecil dan menengah melalui berbagai kebijakan yang pro mereka.  

Untuk itu Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, mengatakan pemkot terus berupaya mencari formulasi yang tepat guna mengembangkan potensi industri pariwisata yang termasuk di dalamnya bisnis kuliner.

“Kebijakan ini untuk mengimbangi pesatnya laju pertumbuhan ekonomi yang presentasenya mencapai sekitar 8%,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper