Bisnis.com, TANGSEL-- Usaha kuliner skala kecil dan menengah (UKM) cukup prospektif di Tangerang Selatan (Tangsel), karena daya beli masyarakat relatif kuat di tengah situasi ekonomi nasional yang kurang kondusif.
Kondisi tersebut dapat dilihat dari ramainya sejumlah pusat kuliner skala UKM, antara lain di sepanjang Jl Juanda dan Jl RE Martadinata Ciputat, serta Jl Raya Siliwangi dan Jl Raya Puspitek Pamulan dan Jl Victor Serpong.
Fathony, pemilik warung Angkringan di Jl Raya Siliwangi, mengatakan hampir semua penjual makanan di sepanjang jalan utama Pamulang ramai pengunjungnya, terutama pada setiap akhir pekan.
“Hampir semuanya rame pengunjung, mulai restoran besar, warteg, hingga warung tenda yang jualan nasi, bakso, martabak, bubur kacang hijau dan gorengan di sepanjang jalan ini tidak ada yang sepi,” katanya Jumat (14/8/2015).
Sementara itu Karim, pelanggan pusat kuliner Kampoeng Jajan Cirendeu di Jl Juanda Ciputat Timur, mengatakan hampir setiap akhir pekan berkumpul bersama rekan-rekannya menikmati aneka makanan di tempat itu.
“Tempat ini selalu ramai, walupun bukan pada akhir pekan, seperti halnya Surabi Teras Kampung Utan dan Surabi Bingung di Jl RE Martadinata dekat pasar Ciputat,” ujarnya.
Menurutnya, pusat jajan tersebut ramai pengunjung sejak sore hingga tengah malam, sehingga beberapa diantaranya menyediakan tempat solat untuk membuat pelanggan semakin betah.
Maraknya kegiatan usaha kuliner tidak terlepas dari dukungan Pemkot Tangsel yang terus berusaha mendorong tumbuh kembangnya usaha skala kecil dan menengah melalui berbagai kebijakan yang pro mereka.
Untuk itu Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, mengatakan pemkot terus berupaya mencari formulasi yang tepat guna mengembangkan potensi industri pariwisata yang termasuk di dalamnya bisnis kuliner.
“Kebijakan ini untuk mengimbangi pesatnya laju pertumbuhan ekonomi yang presentasenya mencapai sekitar 8%,” katanya.