Bisnis.com, JAKARTA -- Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku bersedia mengeluarkan anggaran dari kantong pribadinya bagi warga Kampung Pulo yang tidak ber-KTP Jakarta dan enggan pindah ke Rusun Jatinegara, tetapi memiliih pulang kampung halaman masing-masing.
Mantan Bupati Belitung Timur yang akrab disapa Ahok tersebut mengatakan siap mengeluarkan dana hingga Rp5 juta per orang untuk membantu proses warga yang ingin pulang kampung.
"Kalau mereka minta mau pulang kampung dan nggak usah ke rusun, saya kasih Rp5 juta satu orang," tuturnya di Balaikota DKI Jakarta.
Menurutnya, hal itu juga dinilai lebih menekan pengeluaran pemerintah dibandingkan warga menggunakan rusun.
"Karena rusun lebih mahal. Saya bangunnya Rp200-Rp500 juta kok. Jadi, gue kasih Rp5 juta. Nggak usah kasih KTP Jakarta lagi. Kasih saya namanya. Siapa aja," ujarnya.
Meskipuun tidak ada pos anggaran tertentu yang mengatur hal tersebut, pihaknya bersedia menggunakan dana pribadi untuk membantu menyelesakan persoalan tersebut.
"(Alokasi anggarannya?) Pakai duit pribadi. Gua kasih," tegasnya.
Ahok mengaku sudah pernah menawarkan hal itu kepada warga, tapi tidak mendapt sambutan dengan baik.
"Saya tawarkan ke banyak orang kok. Orang Kampung Puulo juga ada yang saya tawarkan kok. Mereka mau pulang kampung nih sewa truk saya kasih aja deh. Nggak jadi KTP DKI, ngurangin orang di DKI juga. Saya fair-fair saja," ujarnya.
Namun demikian, lanjutnya, seiring dengan proses normalisasi Ciliwung tersebut, pihaknya akan menyiapkan sebanyak mungkin rusun.
"Setelah kami siapkaan rusun, lalu Anda kami pindahkan. Kalau Anda nggak mau, saya gusur. Anarkistis tangkap. Sangat jelas, ada yang ngelawan kita tangkap. Ada yang bakar alat berat kita bawa pengadilan," tegasnya.