Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI Jakarta, Catur Laswanto, mengatakan Pemprov DKI akan melakukan holding BUMD tahun ini sesuai arahan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Gubernur meminta bahwa BUMD memiliki potensi yang berbeda-beda, tetapi melihat sinergitas dari BUMD ini belim ada, maka gubernur meminta ke depan BUMD harus menjadi sebuah sinergitas mendorong apa yang dimiliki masing-masing BUMD," kata Catur di Balai Kota, Selasa (25/8/2015).
Catur mencontohkan, sinergitas pemanfaatan Bank DKI. Bank tersebut harus diarahkan menjadi bank semua BUMD.
"Karena banknya juga maju, perusahaan ini juga memberikan kontribusi bagi perkembangannya."
Namun, hal tersebut bukan tanpa prasyarat. Untuk mencapai itu, Bank DKI harus siap dikelola menjadi bank yang profesional.
Adapun holding tersebut adalah PT Jakarta Propertindo (JakPro) menjadi lead company untuk holding sektor properti dengan PD Pembangunan Sarana Jaya dan PT Jakarta Tourisindo.
Kedua, PD Pasar Jaya akan menjadi lead company sektor ketahanan pangan dengan PD Dharma Jaya dan PT Food Station Tjipinang.
Ketiga, di sektor transportasi PT MRT akan menjadi lead company dengan PT. Transjakarta. Keempat, dari sektor keuangan adalah penguatan Bank DKI. Ada pula dua BUMD yang masih dalam peleburan PD PAL dan PD PAM Jaya.
Catur menyatakan, akan setiap BUMD DKI juga menyatakan semua BUMD akan tetap menjalankan keputusan Gubernur DKI Jakarta.
Dia pun mengatakan ada beberapa mekanisme yang digunakan untuk peleburan, baik melalui cara merger, ataupun likuidasi, sehingga semua BUMD diwajibkan untuk melaksanakan keputusan tersebut.
"Kami mau peleburan ini bisa secepatnya meski kami tahu tak semudah itu. Intinya selama itu menjadi keputusan gubernur, seluruh jajaran BUMD suka atau tidak suka akan melaksanakannya," jelas Catur.