Bisnis.com, JAKARTA - BUMD DKI juga ditargetkan untuk melakukan initial public offering (IPO) akhir tahun ini.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Catur Laswanto menyatakan dalam rapat koordinasi, Gubernur DKI juga menyinggung percepatan IPO, sehingga semua BUMD wajib melakukan persiapan.
Sudah ditegaskan semua BUMD harus melakukan persiapan IPO. Tetapi tidak mungkin melakukan IPO jika kondisi perusahaan belum sehat dan transparan, ujarnya di Balai Kota, Rabu (26/8/2015).
Direktur Utama PD PAM Jaya Erlan Hidayat mengatakan kepada Bisnis dirinya menyambut baik sinergitas yang diwacanakan oleh Pemprov DKI. Hal ini sudah tercermin dari ketersediaannya menggabungkan PD PAM Jaya dan PD PAL Jaya.
Penggabungan PD PAM Jaya dan PD PAL Jaya masih dalam proses, tetapi sudah jelas keduanya adalah perusahaan air. Jadi keduanya lebih mudah digabungkan, kata Erlan.
Terkait wacana IPO, Erlan menilai wacana tersebut perlu dikaji ulang oleh Pemprov. Mantan Direktur Administrasi dan Keuangan PT Jakarta Propertindo ini menilai tidak semua BUMD cocok untuk IPO. Salah satu perusahaan yang dipandang tidak cocok IPO adalah PD PAM Jaya. Sebagai perusahaan public service penyediaan konsumsi air, PAM Jaya tidak perlu melantai di pasar modal.
PAM Jaya itu memiliki barang public good, kalau di-IPO memang produknya semua bisa memiliki, namun tujuan pasar modal adalah making money. Sementara PAM Jaya tidak berorientasi pada making money saja, tetapi public service, ungkapnya.
Menurutnya wacana IPO akan lebih relevan jika diimplementasikan pada BUMD yang cocok seperti contohnya JakPro dan PT Bank DKI setelah kondisi masing-masing perusahaan sehat.