Bisnis.com, TANGERANG—Proyek Kota cerdas di Tangerang Selatan, Provinsi Banten setidaknya akan menyentuh enam sektor kehidupan masyarakat.
Beberapa bidang yang dimaksud adalah manajemen lalu lintas dan transportasi, pengelolaan sumber energi, penyediaan pelayanan kesehatan dan pendidikan, serta pengadaan taman berbasis teknologi.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan tidak perlu pusing memikirkan biaya dan konsep detil soal kota cerdas di wilayahnya, sebab ada investor asing sukarela menggelontorkan US$110 juta menggarap proyek ini, yakni Prima Infra Limited.
“Pemda sekarang sedang menyiapkan tim dari pihak mereka dan akan kerja sama dengan kami. Aplikasi dan konsep sepenuhnya dibiayai kami,” ucap CEO Prima Infra Limited Nicolas Jenik, Rabu (2/9/2015).
Dalam manajemen lalu lintas dan transportasi akan diterapkan sistem Cerdas Lalu Lintas. Di dalamnya mencakup perbaikan akses dan efisiensi pemesanan tiket transportasi secara daring. Selain itu akan dibuat pula peta virtual berbasis digital dan interaktif di lokasi - lokasi utama kota.
Program itu diharapkan bisa membantu wisatawan maupun penduduk lokal agar mobilitas dari titik tertentu ke lokasi lain bisa lebih cepat dan seekonomis mungkin. Sistem informasi lalu lintas real time akan dibuat untuk menghindari kemacetan sehingga konsumsi bensin lebih hemat.
Sementara dari aspek energi, imbuh Jenik, Tangsel akan disulap jadi kota yang memanfaatkan energi bersih, seperti panel surya, baterai lithium, dan panel dan energi eolik. Selain biayanya lebih murah, energi yang terbuang juga bisa diidentifikasi bahkan didaur ulang.
“Ini bisa membuka pasar baru dan penciptaan lapangan kerja baru bagi perusahaan otomotif, misalnya mereka jadi mulai memroduksi mobil listrik atau mengimpor,” tutur Jenik.
Adapun untuk pelayanan kesehatan dan pendidikan, Tangsel akan punya akses ke cloud net dan e-library lebih luas. Akses secarad daring antarplatform penelitian diklaim bakal meningkatkan standar pendidikan SD, SMA, dan perguruan tinggi.
Melalui program e-learning yang akan diterapkan Prima Infra Limited, fasilitas pendidikan bisa menjangkau daerah dengan sumber daya sedikit. Selain ini akan dibangun pula technology park yang diperkirakan bisa menyerap 2.000 tenaga kerja.
Khusus di bidang kesehatan, pengadaan platform riset daring dan pengelolaan basis data yang lebih baik memungkinkan dokter bekerja lebih efisien dan akurat. Dinas Kesehatan setempat bisa mengidentifikasi jenis penyakit yang umum diderita masyarakat.
Taman berbasis teknologi akan mengembangkan penelitian di berbagai bidang; pengembangan piranti lunak, elektronik, telekomunikasi, ilmu manajemen, e-cloud, media digital dan hiburan, dan lain-lain; serta mengembangkan sumber energi baru yang lebih efisien.
“Kota cerdas ini akan dikembangkan bertahap. Proyek ini didukung Google, Lenuvo, IBM, Cisco, Cloud dan perusahaan tekhnologi lain,” ujar Jenik.