Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai kawasan Dukuh Atas tak bisa dibangun menjadi satu-satunya stasiun transportasi terintegrasi.
Hal tersebut diakui Djarot sebagai hasil kajian Dewan Transportasi Kota Jakarta. Pasalnya pada jam sibuk arus balik dan berangkat bekerja, jumlah penumpang bisa mencapai 25 ribu orang.
"Apakah mampu? Kamu bisa bayangkan dengan jumlah 25 ribu orang bersamaan masing-masing punya tujuannya masing-masing. Ada yang mau baik busway, MRT, LRT, dan Commuter Line, maka pembangunan stasiun transportasi terintegrasi ini harus dikaji dengan benar termasuk jalur-jalurnya," kata Djarot di Balai Kota, Kamis (10/9/2015).
Djarot meminta penentuan stasiun transportasi terintegrasi tersebut harus lebih komprehensif dan melibatkan pembangunan dari berbagai macam transportasi yang ada. Djarot mengakui ada usulan pembangunan stasiun terintegrasi itu di Stasiun Manggarai.
"Boleh silakan disitu asalkan dikaji betul. Mumpung kita lagi persiapan untuk pembangunan infrastrukturnya, dan mumpung belum jadi. Kalau MRT, mereka punya desain sendiri kan, stasiun mana saja desainnya seperti apa. LRT juga mungkin punya desain juga. Maka ini harus disatukan," jelasnya.