Bisnis.com, TANGERANG—Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyatakan penjajakan program kota cerdas atau smart city yang didanai investor asing baru tahap awal.
Wakil Wali Kota Tangerang Benyamin Davnie mengatakan proyek bernilai US$110 juta didanai Prima Infra Limited itu baru memasuki fase presentasi awal.
“Itu baru dipresetasikan ke kami bagaimana gambarannya dan hitung-hitungannya,” ucapnya kepada Bisnis, akhir pekan ini.
Kepada Bisnis belum lama ini Prima Infra Limited memastikan kesiapannya untuk menerapkan proyek percontohan kota cerdas di Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Perusahaan Inggris ini siap mengucurkan antara US$90 juta – US$110 juta.
Secara umum pengembangan kota cerdas di Tangsel mencakup manajemen lalu lintas dan transportasi, pengelolaan sumber energi, penyediaan pelayanan kesehatan, fasilitas pendidikan, serta pengadaan taman berbasis teknologi alias techno park.
“Dinyatakan investor, memang biaya proyeknya tidak menjadi beban pemda,” ujar Benyamin.
Dalam manajemen lalu lintas dan transportasi akan diterapkan sistem Cerdas Lalu Lintas.
Di dalamnya mencakup perbaikan akses dan efisiensi pemesanan tiket transportasi secara daring.
Selain itu akan dibuat pula peta virtual berbasis digital dan interaktif di lokasi-lokasi utama kota.
Program itu diharapkan bisa membantu wisatawan maupun penduduk lokal agar mobilitas dari titik tertentu ke lokasi lain bisa lebih cepat dan seekonomis mungkin.
Sistem informasi lalu lintas real time akan dibuat untuk menghindari kemacetan sehingga konsumsi bensin lebih hemat.
Sementara dari aspek energi, imbuh CEO Prima Infra Limited, Nicolas Jenik, Tangsel akan disulap jadi kota yang memanfaatkan energi bersih, seperti panel surya dan baterai lithium.
Selain biayanya lebih murah, energi yang terbuang juga bisa diidentifikasi bahkan didaur ulang.