Bisnis.com, TANGSEL - Di Tangerang Selatan ada 8.000 Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) yang belum dicetak dengan alasan pengadaan tinta lambat.
Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Zudan Arif Fakrulloh mengatakan tahun ini sekitar 37.000 e-KTP diproses Disdukcapil Tangsel. Namun, di Tangsel KTP elektronik yang belum tercetak tinggal 8.000.
"Dibandingkan daerah lain, di sini sudah cukup bagus dan cepat. Saat ini di Tangsel KTP elektronik yang belum tercetak tinggal 8.000 lagi," katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Jumat (18/9/2015).
Dia mengemukakan hal itu saat mendampingi Wakil Ketua Komisi II DPR-RI Wahidin Halim meninjau pelaksanaan penerbitan e-KTP di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tangsel, baru-baru ini.
Wakil Ketua Komisi II DPR-RI Wahidin Halim menjelaskan pihaknya menerima sejumlah laporan adanya keterlambatan pembuatan e-KTP, khususnya di Daerah Pemilihan dirinya yaitu Provinsi Banten kemudian meminta Kemendagri untuk segera turun tangan.
"Ya. Kami mendapat banyak masukan dari Dapil kami, ketika reses, terjadi kelambatan e-KTP, tinta yang lambat, kartu yang belum tercetak. Kami meminta prosesnya dipercepat,” ujar Wakil Ketua Komisi II DPR-RI Wahidin Halim meninjau pelaksanaan penerbitan e-KTP di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tangsel, Jumat (18/9/2015).
Namun, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Tangerang Selatan berjanji akan menuntaskan semua itu. Sebanyak 8.000 Kartu Tanda Penduduk-Elektronik (e-KTP) akan selesai dicetak akhir bulan ini.