Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Urbanisasi di Banten Kian Angkat Tingkat Kemiskinan

Peningkatan angka kemiskinan di Banten tidak hanya memperhitungkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi melainkan pula aktivitas urbanisasi.
Ilustrasi Kemiskinan/bisnis.com
Ilustrasi Kemiskinan/bisnis.com

Bisnis.com, TANGERANG—Peningkatan angka kemiskinan di Banten tidak hanya memperhitungkan inflasi dan pertumbuhan ekonomi melainkan pula aktivitas urbanisasi.

Jumlah penduduk miskin di perkotaan pada Maret tahun ini tercatat 408.530 orang, sedangkan perdesaan lebih kecil hanya 293.870 orang. Tapi realisasi di kota maupun desa ini meningkat terhadap September tahun lalu, yakni kota 381.180 orang dan desa 268.010 orang. 

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Syech Suhaimi mengaktan melihat jumlah penduduk miskin yang bengkak di perkotaan menggiring kepada fenomena urbanisasi. Kelengkapan infrastruktur dan anggapan banyaknya lapangan kerja di kota menggiurkan bagi warga perdesaan.

Kenyataannya, tanpa bekal keterampilan memadai ditambah latar belakang pendidikan yang minim warga desa yang tandang ke kota tidak kebagian lapangan kerja. “Kondisi ini diperburuk dengan inflasi yang mencapai 4,43% [selama September 2014 – Maret 2015]),” ucapnya kepada Bisnis, Selasa (22/9/2015).

Kerjaan tidak punya, harga berbagai barang dan kebutuhanpun naik. Peningkatan harga yang paling terasa membebani tak lain komoditas bahan makanan sebesar 5,63%. Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret tercatat 70,47%.

Di kota maupun desa komoditas makanan yang berdampak terhadap garis kemiskinan relatif sama. Sebut saja beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, dan mi instan. “Komoditas bukan makanan, seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan perannya tidak lebih besar ,” ucap Suhaimi.

BPS mencatat setidaknya ada lima komoditas bukan makanan yang cukup berpengaruh terhadap kesejahteraan warga Banten. Di perkotaan maupun perdesaan komponennya sama, yaitu perumahan, bensin, listrik dan pendidikan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper