Bisnis.com, BEKASI-- Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana, mengatakan, kemacetan di sekitar Pondok Gede atau daerah perbatasan dengan Jakarta disebabkan belum ada transportasi massal yang dapat dijangkau oleh warga. Akibatnya, banyak masyarakat menggunakan kendaraan pribadi.
SIMAK: 5 Mitos Terbesar Menurunkan Berat Badan
"Warga baru mengandalkan Transjakarta di Halte Pinang Ranti, Jakarta Timur," kata Yayan, Minggu (27/9/2015).
Menurut dia, banyak masyarakat dari Pondok Melati, Jatisampurna, dan Pondok Gede mempunyai aktivitas di Jakarta, terpaksa menggunakan kendaraan pribadi.
SIMAK: Cara Gampang agar Bagasi Bebas Biaya
Akibatnya terjadi kepadatan arus lalu lintas di sekitar Pondok Gede. Hal ini diperparah sempitnya jembatan Jatiwaringin yang berada di atas Tol Jakarta-Cikampek. Jembatan selebar delapan meter itu tak mampu menampung kendaraan yang melintas baik roda dua maupun empat.
"Jalan arterinya sudah lebar, tapi jembatannya sempit," katanya.
SIMAK: Turis Asing Ikut Ritual Penyucian Air
Dia menyambut positif rencana pemerintah akan melebarkan jembatan tersebut menjadi 16 meter, sehingga, di titik itu arus lalu lintas menjadi lancar. Baik ke arah Jakarta maupun ke Bekasi dari Kali Malang atau Jalan Tol.
"Itu salah satu solusi mengurai kemacetan," kata dia.
Yayan menambahkan, pihaknya mempertimbangkan akan menambah moda transportasi baru light rail transit (LRT), agar masyarakat tak bergantung kendaraan pribadi.
Menurut dia, rencananya halte kereta ringan itu dibuat di Jatibening yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari Jatiwaringin.
Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 67 miliar untuk melebarkan jembatan Jatiwaringin yang berada di atas Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Dana itu bersumber dari APBD Kota Bekasi Rp 10 miliar, Jawa Barat Rp 27 miliar, dan Jakarta Rp 30 miliar.