Bisnis.com, JAKARTA- Kepala Dinas Tata Air Tri Djoko Sri Margiono mengatakan tengah melakukan pendataan alat berat yang beroperasi mengingat adanya laporan sejumlah fasilitas tersebut menganggur.
"Kami sedang audit datanya, apakah data dari smart city itu data baru atau data lama? Seingat sata sesuai data terbaru, alat berat kami banyak yang beroperasi du lapangan baik siang maupun malam tetap berjalan. Jadi saya pikir laporan itu dari data yang lama," ujar Tri Djoko saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (14/10/2015).
Tri Djoko mengatakan, semua alat berat yang beroperasi adalah milik Dinas Tata Air DKI. Namun, pihak yang mengoperasikan alat berat adalah operator lain. Tri Djoko mengeluhkan, ada kendala jika memperkerjakan operator dua hingga tiga shift jika pembayarannya masih kecil.
"Harga satuan operator masih agak rendah Rp149.000 per hari. Ini mau kami ubah, jadi kami menunggu Surat Keputusan Gubernur supaya operator harganya dinaikka agar lebih menarik," katanya.
Kendala kedua ialah jika operator bekerja lembur dua shift maka ada dua operator yang bergantian. Kendala ketiga diakui Tri Djoko adalah beberapa alat yang kurng efektif penggunaannya sehingga dia akan segera melakukan evaluasi para pejabat terkait dalam pelaksanaan program ini.
"Kami akan coba dengan dua shift dulu baru kami akan tiga shift tergantung situasi dan ko disi okasi. Ada beberapa lokasi yang kalau di siang itu tdak bisa memang truk besar beroperasi makanya baru bisa malam hari mengangkutnya," sambungnya.
