Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wagub Djarot Bakal Panggil Direksi PT Jakpro, Ini Sebabnya

Wagub Djarot Bakal Panggil Direksi PT Jakpro, Ini Sebabnya
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat/beritajakarta.com
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat/beritajakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat alasan Pemprov DKI memberikan pinjaman daerah sebesar Rp2 triliun ke PT Jakpro untuk percepatan pembangunan kereta rel ringan (light rail transit/LRT).

"LRT ini kan harus cepat dibangun. Karena mau dipakai untuk Asian Games 2018. Kalau SKPD yang lelang, birokrasinya rumit. Makanya, Gubernur tugaskan ke PT Jakpro agar bisa selesai tepat waktu. Apalagi, ini sudah jadi keputusan Presiden Joko Widodo juga," ujarnya, Rabu (28/10/2015).

Dia menuturkan pinjaman daerah tersebut nantinya harus dikembalikan oleh PT Jakpro dalam bentuk aset. Aset yang dimaksud adalah prasarana alias jalan dan rel untuk pergerakan LRT DKI Jakarta.

Menurutnya, pemberian pinjaman daerah kepada PT Jakpro merupakan bentuk tanggung jawab Pemprov DKI terhadap masyarakat Jakarta yang menjadi tuan rumah Asian Games dua tahun lagi. Apalagi, lanjutnya, masa jabatan Gubernur DKI saat ini akan habis pada 2017 sehingga proyek LRT tak bisa dikerjakan secara multi years.

Meski demikian, Djarot berencana memanggil jajaran direksi PT Jakpro untuk memberikan pemaparan soal program-program yang akan dikerjakan oleh Jakpro.

"Proyek buat Jakpro banyak sekali. Mereka beberapa waktu lalu bilang siap. Namun, untuk memastikan saya akan minta mereka untuk memaparkan business plan," katanya.

Sebelumnya, DPRD Provinsi DKI Jakarta mengisyaratkan akan mencoret usulan Pemprov DKI Jakarta yang berencana memberikan pinjaman daerah sebesar Rp2 triliun untuk badan usaha milik daerah (bumd) mereka, PT Jakpro pada APBD DKI 2016.

Pasalnya, alasan dan dasar hukum pemberian pinjaman daerah yang diusulkan dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD DKI Jakarta 2016 tersebut dinilai masih lemah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper