Bisnis.com, DEPOK- Partai Keadilan Sejahtera memberikan catatan pada kinerja pemerintahan Jokowi-JK baik yang positif maupun negatif dalam setahun ini.
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman mengatakan kondisi perekonomian di Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi-JK selama setahun ini tidak berjalan dengan baik.
Hal itu terlihat dari tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% dengan realisasi pada kuartal I dan II sebesar 4,6-4,7% dan hanya 4,9% pada kuartal III.
"Kami menilai capaian tersebut adalah prestasi terburuk selama enam tahun terakhir," ujarnya di sela Mukernas PKS ke-IV di Depok, Selasa (3/11/2015).
Halk itu, kata dia berdampak pada pelemahan empat komponen pertumbuhan ekonomi seperti konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah, investasi dan ekspor.
Catatan lain, kata dia, PKS menilai fungsi APBN sebagai kebijakan pemerintah dinilai belum efektif berjalan. Pihaknya juga menilai RAPBN 2016 dinilai kurang realistis di hadapan publik.
Maka, pihaknya telah menyuarakannya di paripurna untuk menentang RAPBN 2016 meskipun akhirnya menerimanya dengan sejumlah catatan.
Menurutnya, persoalan lain dalam setahun pemerintahan Jokowi-JK dinilai belum berhasil mensejahterakan rakyat seiring terjadi peningkatan jumlah orang miskin di Indonesia.
Dia menjelaskan pada September 2014 - Maret 2015, berdasarkan data BPS disebutkan jumlah orang miskin meningkat 86.000 orang. Dia menilai pemerintah tidak maksimal menanggulangi pesatnya kesenjangan pendapatan.
Kemudian, kata dia, dari segi hukum, pemerintah dinilai tidak optimal berkonsolidasi antar penegak hukum sehingga agenda pemberantasan korupsi masih lemah.