Bisnis.com, DEPOK— Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Universitas Indonesia menargetkan bisa menerbitkan 1.000 publikasi ilmiah internasional hingga akhir 2015.
Mohammed Ali Berawi, Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Universitas Indonesia mengklaim secara kualitas pihaknya mampu bersaing dengan kampus lain merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki.
“Secara institusi kita pun sudah siap berkompetisi memajukan perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Senin (16/11/2015).
Menurutnya, hingga pekan pertama November 2015, tercatat lebih dari 930 publikasi ilmiah asal UI yang terbit di jurnal internasional. Jumlah itu, lanjutnya, telah melampaui target yang ditetapkan manajemen universitas yakni 900 publikasi internasional sepanjang tahun 2015.
Ali memastikan target publikasi ilmiah di jurnal internasional akan terus ditingkatkan tiap tahun. Adapun pada tahun 2016, Ali menargetkan UI bisa menyumbang 1.500 publikasi ilmiah internasional.
Dia mengatakan sejumlah langkah cepat harus dilakukan pihak UI. Pertama, peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian. Kedua, peningkatan medium publikasi ilmiah baik dalam bentuk jurnal dan lainnya yang berskala internasional sehingga bisa terindeks Scopus.
“Scopus merupakan database bibliografi dunia yang berisi abstrak dan kutipan untuk artikel jurnal akademis,” ujarnya.
Langkah ketiga, kata dia, adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas konferensi internasional yang diadakan di Universitas Indonesia. Adapun, konferensi internasional yang sudah digelar antara lain oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Falutas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) FISIP, Fakultas Kedokteran dan lainnya.
"UI mengadakan sembilan internasional konferensi setahun ini," ucapnya.
Dia menuturkan target tersebut optimis bisa dicapai karena para peneliti UI semakin menunjukan kualitasnya. Hal itu antara lain dibuktikan dengan bertambahnya peneliti yang masuk dalam daftar peneliti terbaik versi Webometric.
“Ini menandakan kemampuan periset UI bisa disandingkan dengan peneliti lain di kancah internasional. Selain itu, publikasi para periset UI juga menjadi bagian dari perkembangan dunia,” tuturnya.
Dengan tambahan sembilan peneliti, jumlah peneliti terbaik Webometric dari UI bertambah dari 63 peneliti dalam rilis Mei 2015 menjadi 72 peneliti.
Pemeringkatan Webometric ini didasarkan H-index. Alat ukurnya adalah perbandingan antara publikasi yang dihasilkan peneliti dengan sitasi pada hasil publikasi yang masuk dalam Google Scholar Citations (GSC).
“Penambahan peneliti terbaik ini menunjukan kinerja riset menuju trend positif dan semakin menguatkan posisi UI sebagai lembaga pendidikan riset,” tutur Ali.