Bisnis.com,TANGSEL-Pemerintah Kota Tangerang Selatan diminta sejumlah warganya, terutama yang tinggal di wilayah Cempaka Putih, Kecamtana Ciputat Timur, untuk mensosialisaikan program pengelolaan sampah secara terpadu.
Pengelolaan sampah secara terpadu yang mengarah pada reduce, reuse dan recycle (3R) atau mengurangi, menggunakan kembali dan mendaur ulang sampah yang difahami sebanyak mungkin warga untuk menekan volume pruduksi sampah dari sumbernya.
Hidayati, warga Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat Timur, menjelaskan produksi sampah rumah tangga cenderung terus meningkat volumenya di hampir seluruh wilayah di Kecamatan Ciputat Timur dan sekitarnya,
“Peningkatan volume sampah dapat dilihat pada pagi hari, ketika di hampir semua tempat pengumpulan sampah di tepi jalan maupun petugas pengangkut sampah dengan grobak yang semakin banyak berseliweran,” katanya Senin (4/1/2016).
Menurutnya, setiap pagi terlihat tumpukan sampah di Jl Kertamukti dekat RS Hermina yang kemudian diangkut truk, di pembatas jalan sepanjang Jl Juanda Ciputat, serta armada grobak pengangkut yang membawa sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kampung Utan.
Dia menjelaskan sampah cenderung terus menggunung di TPS samping Taman Pemakaman Umum Kampung Utan, belakang pusat perbelanjaan modern Superindo Jl WR Supratman, Cempaka Putih Kecamatan Ciputat Timur karena belum dikelola secara baik.
Sementara itu Sunardi, warga yang lainnya, menyatakan Pemkot melalui Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Tangsel agar menata pengelolaan sampah di TPS Kampung Utama menjadi TPS Reduce, Reuse dan Recycle (3R).
“Bahkan, jika memungkinkan agar dibentuk Kelompok Swadaya Masyarakat atau KSM yang bertindak sebagai pengelola sampah di TPS Kampung Utan sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi,” katanya.
Sebab, DKPP Tangsel belum lama ini melakukan sosialisasi pengelolaan sampah dengan sistem Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) TPS 3R antara lain menjadi biji plastik, membuat kompos dari sampah sisa sayuran dan berbagai produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Acara sosialisasi diikuti oleh 30 KSM se Tangsel yang sudah melakukan pengelolaan sampah dengan baik, yang bukan hanya dibuang begitu saja, tetapi debuat menjadi produk yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi.