Bisnis.com, JAKARTA--Kinerja ekspor produk-produk DKI Jakarta pada November 2015 mencapai US$811,82 juta.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, realisasi tersebut anjlok 15,33% dibandingkan capaian Oktober 2015, yakni US$958,85 juta.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS DKI Jakarta Doddy Rudyanto mengatakan buruknya kinerja ekspor pada November 2015 karena turunnya permintaan pada komoditas unggulan.
"Penurunan paling besar itu terjadi pada kendaraan dan bagian lainnya yang jeblok sampai 31%. Sementara itu, kalau dibandingkan kinerja dengan periode yang sama tahun lalu [y-o-y] malah anjlok sampai 33%. Ini harus diwaspadai pemerintah dan dunia usaha," ujarnya di Kantor BPS DKI Jakarta, Senin (4/1/2015).
Selain komoditas kendaraan dan bagiannya, Doddy mencatat produk lain yang kinerja ekspornya kurang baik pada November 2015 adalah perhiasan dan permata. Jika pada Oktober 2015 nilai ekspor komoditas ini mencapai US$139,37 juta, pencapaian pada November 2015 turun 18,15% menjadi US$135,8 juta.
"Kami berharap dunia usaha mewaspadai penurunan ini. Karena ekspor kendaraan dan perhiasan ini kan menjadi tulang punggung ekspor di Jakarta. Apalagi, tahun ini sudah masuk era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," paparnya.
Sementara itu, pangsa pasar utama ekspor produk DKI Jakarta pada November 2015 adalah kawasan ASEAN, yakni 43,85%. Nilai ini meningkat 8,72 poin dari market share kawasan ASEAN yang sama pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 35,13%.