Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA BBM TURUN: Tarif Angkot Tangsel Enggan Turunkan

Pengemudi angkutan kota di wilayah Tangerang Selatan enggan menurunkan tarifnya, kendati harga semua jenis bahan bakar minyak (BBM) turun per 5 Januari 2016.
Angkutan Kota.  Ilustrasi/Antara-M Agung Rajasa
Angkutan Kota. Ilustrasi/Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, TANGSEL-Pengemudi angkutan kota di wilayah Tangerang Selatan enggan menurunkan tarifnya, kendati harga semua jenis bahan bakar minyak (BBM) turun per 5 Januari 2016.

Solikin, pengemudi angkutan kota (angkot) KWK S10 rute Ciputat-Bentaro-Pondok Betung, mengatakan dirinya sepakat dengan rekan-rekan seprofesinya untuk tidak menurunkan tarif yaitu tetap Rp3.000 per orang untuk jarak terdekat dan Rp6.000 untuk jarak terjauh.

“Kami sepakat tidak menurunkan tarif, walaupun harga premium diturunkan Rp350 per liter menjadi Rp7.050 per liter. Sebab, harga spare part masih tinggi mengikuti nilai tukar dolar AS dan setoran ke pemilik mobil juga tidak turun,” katanya, Rabu (6/1/2015).

Pemerintah melalui PT Pertamina menetapkan harga baru BBM jenis premium untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali turun Rp350 per liter dari Rp7.400 menjadi Rp7.050 per liter dan solar turun Rp950 per liter dari Rp6.700 menjadi Rp5.650 per liter.

Dia menjelaskan kemungkinan tarif angkot akan turun jika ada instruksi dari induk organisasinya yaitu Organisasi Pengusaha Angkutan Darat (Organda) Tangsel.

Namun, lanjutnya, Organda dalam membuat keputusan juga akan menghitung harga spare part atau suku cadang kendaraan yang masih tinggi mengikuti perkembangan kurs dolar AS yang masih mencapai sekitar Rp14.000 per US$1.

Sementara itu Denny, pengemudi Mikrolet D-18 rute Ciputat-Bintaro-Ciledug, mengatakan penurunan harga BBM tidak banyak berpengaruh terhadap penurunan biaya operasional angkot yang cukup tinggi.

“Sebagian besar angkot menggunakan BBM premium yang penurunannya hanya Rp350 per liter, tidak sebanding dengan tingginya biaya oprasional kami, terutama harga spare part yang mengikuti kurs dolar AS,” ujarnya.

Dia juga mengungkapkan mulai mendapat kritikan dari sejumlah penumpang yang mempertanyakan tarifnya tidak turun mengikuti penurunan harga BBM.

“Kami jawab baik-baik bahwa supir hanya menjalankan perintah saja. Kalau nanti Organda dan bos pemilik mobil sepakat tarif turun, itu berarti uang setoran kami ke bos turun, maka tarif angkot dijamin turun,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper