Bisnis.com, TANGSEL-Pemerintah Kota Tangerang Selatan diminta segera mengantisipasi pertumbuhan produksi sampah di wilayahnya jika tidak ingin mendapat masalah di kemudian hari.
Pertumbuhan penduduk secara teknis diikuti oleh peningkatan produksi sampah rumah tangga, yang secara bersamaan perkembangan Kota Tangsel sebagai kota jasa juga tidak bisa lepas dari produksi sampah yang bertambah volumenya.
Subiakto, dosen perguruan tinggi swasta di Tangsel, mengatakan pemerintah mutlak harus mengantisipasi pertumbuhan produksi sampah di wilayahnya, baik sampah rumah tangga maupun sampah industri dan dari kegiatan perkotaan.
“Lihat saja sampah dari pasar tradisional, misalnya Pasar Ciputat, berapa meter kubik yang setiap hari diangkut pada pagi dan sore hari. Kalau tidak ada upaya mengantisipasi masalah sampah, maka bisa jadi bencana tersendiri,” katanya, Senin (18/1/2016).
Menurutnya, berdasarkan informasi yang didapat sementara ini Pemkot Tangsel hanya memiliki satu tempat pembuangan akhir yaitu TPA Cipeucang yang kapasitasnya hanya 150 ton per hari.
Dia mengatakan kondisi TPA Cipeucang itu sekarang sudah over capacity atau melebihi kapasitas daya dampungnya, disamping pengelolaan sampah di tempat tersebut yang masih konfensional.
Demikian halnya tempat penampungan sampah yang dikelola warga, imbuhnya, antara lain yang ada di samping Tempat Pemakaman Umum Kampung Utan, belakang pusat perbelanjaan Superindo Jl WR Supratman, Ciputat Timur.
Sementara itu, sejumlah warga Tangsel berharap agar Pemkot Tangsel membangun sebanyak mungkin tempat pengelolaan sampah dengan sitem intermediate treatment facility (ITF) di wilayahnya.
Fasilitas pengelolaan sampah dengan sistem ITF yang telah beroperasi di Kelurahan Perigi, Kecamatan Pondok Aren, Tangsel terbukti banyak manfaatnya bagi masyarakat setempat dan daerah sekitarnya.
Budiman, warga Pamulang, Tangsel, mengatakan fasilitas pengelolaan sampah di atas lahan seluas sekitar 2.000 m2 tersebut dapat menampung sekitar 6-7 ton sampah per hari sehingga dapat mengatasi sebagian masalah sampah di Tangsel.
“Kehadiran pengelolaan sampah tersebut sangat penting untuk mengatasi masalah sampah di Tangsel yang bisa mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir sampah Cipeucang yang mencapai 150 ton per hari,” katanya.