Bisnis.com, JAKARTA - Penertiban kolong tol Pluit yang direncanakan beres dalam sehari ternyata tak sepenuhnya selesai.
Hasil penertiban bangunan liar di kolong Tol Pluit-Tomang masih menyisakan beberapa rumah "liliput" berukuran kecil, terutama di kolong jalan keluar Gerbang Tol Angke 1.
"Tinggal beberapa rumah kecil atau liliput yang masih ada di pinggir-pinggir kolong. Akan segera kami tertibkan," kata salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi DKI Jakarta, Achmad R, di kolong Tol Pluit-Tomang, Kamis (3/3/2016).
Rumah-rumah "liliput" tersebut memiliki luas sekitar lima meter persegi dengan ketinggian satu hingga dua meter. Petak-petak rumah tersebut kebanyakan dihuni para pemulung.
Berdasarkan pengamatan di lokasi, sebagian besar rumah semipermanen yang berada di kolong Tol Pluit-Tomang sudah dibongkar.
Petugas Satpol PP dan Dinas Kebersihan DKI Jakarta masih berupaya membersihkan puing sisa pembongkaran dan diangkut ke truk-truk.
Sementara itu, beberapa warga kolong yang terdampak masih bertahan di lokasi penertiban. Salah satu warga yang enggan disebutkan namanya memilih bertahan karena belum mendapatkan tempat untuk pindah.
"Di kolong tol bisa berteduh kalau hujan," ucap wanita yang bekerja sebagai pemulung botol bekas tersebut.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan pemukiman liar di kolong Tol Pluit-Tomang, yang berdekatan dengan bekas lokalisasi Kalijodo, karena wilayah bawah jalan tol harus steril demi faktor keamanan.
Satpol PP DKI Jakarta mulai menertibkan bangunan liar di kolong Tol Pluit-Tomang tepatnya di sebelah barat Jalan Kepanduan I, Jakarta Utara, pada Selasa (1/3/2016) lalu.
Wakil Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu Purwoko mengatakan pihaknya menurunkan sekitar 500 personel untuk menertibkan bangunan-bangunan liar di jalan sepanjang dua kilometer.
Sementara itu, Camat Penjaringan Abdul Khalit mengatakan terdapat 380 bangunan yang ditertibkan. Total warga terdampak penertiban diperkirakan sekitar 1.900 orang.