Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPB Berlakukan Green Transportation

Institut Pertanian Bogor (IPB) menerapkan Green Transportation per 1 Maret 2016 sebagai upaya membangun budaya unggul berwawasan lingkungan yang menjadi karakter seluruh warganya.
Institut Pertanian Bogor (IPB)/ipb.ac.id
Institut Pertanian Bogor (IPB)/ipb.ac.id

Bisnis.com, BOGOR- Institut Pertanian Bogor (IPB) menerapkan Green Transportation per 1 Maret 2016 sebagai upaya membangun budaya unggul berwawasan lingkungan yang menjadi karakter seluruh warganya.

Kepala Biro Hukum, Promosi dan Humas IPB, Yatri Indah Kusumastuti mengatakan, Green Transportation adalah segala jenis praktik transportasi yang ramah lingkungan, rendah emisi dan tidak memiliki dampak negatif yang signifikan pada lingkungan sekitarnya.

Menurutnya, sebagai langkah awal, IPB mengatur pemakaian dan lokasi parkir kendaraan bermotor. Sepeda motor harus parkir di empat lokasi yang telah ditetapkan, yaitu area parkir GWW, area parkir seberang GreenTV, area parkir Menwa dan area parkir Fakultas Peternakan (Fapet).

"Jumlah sepeda motor yang parkir di Kampus IPB Darmaga saat ini  berkisar antara 4.000 – 5.000 buah per hari," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Sabtu (12/3/2016). 

Sebelumnya, motor yang parkir mencapai 10.619 buah per hari pada tahun 2015 lalu. Penurunan tersebut, kata dia sebagai akibat dari tidak ada lagi sepeda motor pelintas kampus.

Dia memaparkan, penurunan jumlah kendaraan tersebut juta tentu telah berdampak positif terhadap penurunan tingkat emisi secara signifikan di dalam kampus.

Selain itu, data dari Polsek Dramaga dan Unit Keamanan Kampus (UKK) IPB menunjukkan dalam enam bulan terakhir telah terjadi penurunan jumlah pencurian sepeda motor, laptop dan lain-lain.

Hal itu menunjukkan tingkat keamanan dalam kampus semakin baik dan kerawanan sosial semakin dapat dieliminasi.

“Selain itu, IPB akan segera menutup  pintu-pintu illegal secara permanen, yang selama ini disinyalir sebagai jalan pelaku kriminal yang menimbulkan kerawanan sosial di dalam kampus,” ujarnya.

Menurutnya, kebijakan pengembangan fasilitas Green Transportation mengikuti pola iterative planning.  Uji coba dilakukan sambil berjalan, sekaligus mengkaji kepastian kebutuhan dan kecenderungan preferensi untuk menghindari pemborosan anggaran.

Bus dan mobil listrik adalah sarana transportasi alternatif yang dapat digunakan bila tidak bersedia berjalan kaki, naik sepeda, atau karena alasan lainnya sehingga diharuskan membayar tarif yang berlaku sebagai biaya oportunitas.

"Tarif tersebut diberlakukan untuk mendorong agar lebih membudayakan pola hidup sehat dengan berjalan kaki atau bersepeda."

Dia mengatakan kebijakan tarif yang diberlakukan sebenarnya mengacu pada penerapan tarif disinsentif, yang bertujuan untuk mendidik warga IPB untuk menerapkan pola hidup sehat dengan berbagai pilihan sarana transportasi yang rendah emisi dan berwawasan lingkungan.

"Dan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan kepentingan komersial,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper