Bisnis.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya mengungkapkan investasi di Bogor sepanjang tahun lalu sebagian besar disumbang oleh sektor hotel dan restoran yang mencapai 28,11%.
Sementara itu, sektor perumahan, industri dan perkantoran juga mencapai 28%. Adapun sektor jasa, perdagangan dan sektor lainnya mencapai 15,82%.
"Tahun lalu realisasi investasi Bogor tercapai bahkan meleibih target dari Rp2,1 triliun menjadi Rp3,1 triliun," ujarnya, Minggu (27/3/2016).
Realiasi investasi tersebut, lanjutnya, tetap mengedepankan dan memperhatikan aturan yang ada. Namun Pemkot Depok juga menegaskan terdapat ratusan permohonan izin yang tidak memenuhi syarat telah ditolak karena tidak memenuhi ketentuan.
Dia memberi contoh terdapat sekitar 216 permohonan IMB ditolak, karena bangunan yang dimohon tidak memenuhi ketentuan teknis seperti koefisien dasar bangunan atau garis sempadan bangunan.
"Juga ada 153 permohonan izin penggunaan pemanfaatan tanah yang ditolak karena ketidaksesuaian antara zona kawasan yang dimohon dan ketentuan teknis bangunan,” jelasnya.
Bima menambahkan, investasi di Bogor sebagian besar disumbang oleh penanaman modal dalam negeri mencapai 880 dan penanaman modal asing yang hanya satu perizinan.