Bisnis.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya sepakat untuk melanjutkan pemberlakuan uji coba sistem satu arah (SSA) di seputar Kebun Raya dan Istana Bogor diperpanjang hingga dua pekan ke depan.
"Dua minggu ke depan akan didapat pola yang lebih lengkap dari pergerakan kendaraan," ujar Bima, Senin (4/4/2016).
Menurutnya, berdasarkan masukan dari semua, SSA akan berjalan efektif jika dilakukan berbagai penyempurnaan dan perbaikan.
Dia memberi contoh pemberlakuan SSA harus diiringi dengan penambahan rambu, perbaikan fasilitas penyebrangan, penyesuaian pembatas jalan, pengaturan pemberhentian angkot, penertiban parkir liar, pengeteman angkot dan lainnya.
Dari pihak Organda Kota Bogor juga dilaporkan, bahwa relatif tidak ada penurunan pemasukan dari pelaku usaha angkutan umum.
Tetapi, kata dia, perlu pengaturan dan kesepaktan memgenai rute angkot dan rute bis atau miniarta dan pengaturan untuk naik turun penumpang yang lebih nyaman dan aman.
Dari pihak kepolisian pihaknya memerolah analisa mengenai kemacetan di berbagai wilayah yang tidak semuanya dampak dari SSA.
Bima memaparkan, kemacetan umumnya disebabkan pola arah kendaraan yang masih mencari format karena kebiasaan baru dan juga karena beberapa faktor lain seperti hambatan di jalan jalan alternatif.
Kasat Lantas Polres Bogor Kota Irwandi mengatakan, beberapa permasalahan yang terjadi, yakni adanya penambahan volume kendaraan yang mengarah dari Jalan Pajajaran, Kecamatan Bogor Utara dan dari Simpang Borr yang mengarah ke Jalan. A. Yani Kecamatan Tanah Sareal.
Dampak yang terjadi adalah penumpukan kendaraan yang mengarah jalur serta terjadinya kemacetan di sepanjang Jalan. Sholeh Iskandar sampai dengan Simpang Jambu Dua.
“Saran kami, jalur dari Simpang Borr yang menuju Simpang. Jambu Dua dilakukan perlebaran jalan menjadi empat Jalur serta memperlebar jalur Jembatan Jambu dua,” ujar Irwandi.