Bisnis.com, BOGOR - Organda Bogor menawarkan dua konsep konversi angkutan yang diinisiasi Pemkot Bogor.
Ketua Organda Kota Bogor Muhammad Ischak mengatakan, opsi pertama adalah konversi dari tiga angkot lama menjadi dua angkot eksklusif.
"Angkot eksklusif adalah angkot dengan kapasitas penumpang yang lebih banyak dan dilengkapi dengan pendingin ruangan,” katanya, Jumat (15/4/2016).
Opsi kedua, adalah mengonversi dua angkot menjadi satu bus kecil yang diharapkan bisa berjalan beberapa tahun ke depan.
Penataan sistem transportasi di Kota Bogor diharapkan jatuh ke pengusaha lokal.
“Mereka yang dari Bogor inilah yang nantinya diharapkan bisa menjadi pemilik atau pengelola transportasi massalnya,” ujarnya.
Berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Bogor Tahun 2015, terdapat sekitar 23 trayek angkot di dalam wilayah Kota Bogor.
Adapun, jumlah angkot tercatat 3.412 unit dan sekitar 10 trayek Angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dengan jumlah armada sebanyak 4.426 unit.
Sementara itu, sebanyak 3 koridor angkutan massal Trans Pakuan dengan jumlah armada sebanyak 30 unit.
Di sisi lain, realisasi pengurangan jumlah kendaraan angkot dan AKDP dengan operasional sistem shift sebanyak 1153 kendaraan atau sekitar 15,3% dari jumlah angkot yang tidak beroperasi per hari.
Sebelumnya, Pemkot Bogor berencana mengonversi tiga angkot menjadi satu bus untuk mengurangi jumlah angkot di Kota Hujan tersebut.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, dengan banyaknya angkot, Kota Bogor dicap sebagai kota sejuta angkot.