Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menilai aplikasi Qlue masih dibutuhkan bagi pengurus RT dan RW dalam mengawasi kondisi lingkungan dan warganya.
Pihaknya menghargai keluhan yang disampaikan pengurus Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) se-DKI Jakarta yang disampaikan kepada Komisi A DPRD DKI, bahwa mereka keberatan mengirim foto laporan melalui Qlue.
Pasalnya, dengan aplikasi Qlue sangat membantu untuk mengetahui bagaimana kondisi masyarakat di lingkutan RT dan RW, secara langsung alias realtime.
“Kalau menurut saya, masih diperlukan laporan dari warga. yang penting masalah kuantitasnya. Apalagi laporan itu juga dihargai dengan uang, meskipun itu hanya sekadarnya,” kata Djarot, Jumat (27/5/2016).
Memurutnya, kalau pun Ketua RT atau RW memiliki kesibukan, sehingga tidak sempat mengambil tiga foto per hari, mereka bisa meminta pengurus RT dan RW lain yang mengambil foto tersebut.
“Qlue itu kan baik sebenarnya. Bagus ya supaya kita bisa mengetahui bagaimana kondisi masyarakat di lapangan, di lingkungan RT dan RW dan yang ngisi Qlue tidak harus Ketua RT dan RW, tapi pengurus RT atau RW juga boleh,” ujarnya.
Sebenarnya, yang diharapkan Pemprov DKI bukan jumlah fotonya melainkan substansi dari apa yang disampaikan dan dilaporkan lewat foto yang dikirim ke aplikasi Qlue tersebut.
“Ini tidak hanya itu, yang menyangkut permasalah sampah ya sungai yang dangkal, got yang mampet, pohon yang tumbang, tetapi juga aktifitas warga disana. Ini artinya kita menginginkan sebetulnnya CCTV yang paling efektif adalah warga itu,” jelasnya.
Jadi secara gamblang, bukan sekedar diukur dengan uang. Tapi justru kepedulian mereka yang jadi penting. "Jangan dianggap ukurannya uang yang tidak seberapa. Kalau uang itu hanya stimulus,” paparnya